“Oi! Oi! Oi!” Siapa yang tidak kenal fanchant legendaris ini? Ya, fanchant legendaris ini dilontarkan oleh Wota penggemar JKT48.
JKT48 merupakan saudari dari grup idola AKB48 yang berasal dari Jepang. JKT48 melakukan debut dengan Generasi I di Indonesia pada 2 November 2011. Saat ini sudah mencapai Generasi XI.
Pada 13 Maret kemarin, JKT48 merilis video musik barunya dengan tema New Era berjudul "JKT48 New Era Special Performance Video – Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam".
Penampilan spesial ini ditunjukkan oleh lima dari 24 member saat ini. Mereka Marsha Lenathea, Mutiara Azzahra, Kathrina Irene, Freya Jayawardhana, dan Adzana Shaliha.
Mereka menampilkan lagu "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam" dengan tema Arabian Nights, dibalut kostum tarian perut lengkap dengan penutup wajah bak cadar.
Lagunya bercerita tentang seseorang yang menjalin hubungan secara diam-diam. Apa yang mereka lakukan agaknya terlarang dan hal ini membuat sang gadis labil serta khawatir.
Baca juga:
Hiroaki Kato Gandeng Eks Personel JKT48 di Single Terbaru 'Saa Ikou!'

“Cinta itu 'kan selalu immoralHei (Hei)Bibir yang mulai mendekatTidak boleh (Ah, boleh lah)Jangan ah (Ih, lucunya)Kita telah melewatiBatasnya dan saling mencintaSudah (Sudah)Nafas pun menjadi panjangPanas sekali (Insting ini)Menakutkan (Menyerahlah)Sari bunga dan kupu-kupu malam.”
Begitu penggalan liriknya.
Para Wota menyambut video musik ini dengan antusias lantaran tiap member-nya diberi panggung untuk menunjukkan talenta yang dimiliki. Namun, respons dari warganet yang bukan penggemar JKT48 berbanding terbalik. Alih-alih memuji, justru malah mengkritik.
Warganet merasa apa yang ditampilkan tidaklah pantas untuk usia yang masih belia. Video musik dan lirik lagunya terang-terangan menonjolkan kedewasaan, apalagi terdapat adegan-adegan hampir berciuman yang membuat warganet geram.
Beberapa dari member masih muda-belia Freya Jayawardhana dan Marsha Lenathea baru saja lepas usia 17 tahun. Bahkan Kathrina Irene masih berusia 16.
Kritik lain datang karena karena queerbaiting yang dilakukan JKT48. Queerbaiting mengacu pada praktik menyiratkan hubungan atau ketertarikan non-heteroseksual untuk menarik penonton LGBTQ atau membangkitkan minat penonton tanpa pernah benar-benar menggambarkan hubungan LGBTQ yang sesungguhnya.
Baca juga:
Queerbaiting biasanya dilakukan di dalam film, acara TV, dan sekarang sedang menjamur di industri idoling K-Pop. Misalnya kedua personel dari grup perempuan berinteraksi yang secara konsisten menunjukkan ketertarikan seksual atau hubungan seksual.
Namun, nyatanya personel tersebut tidak pernah benar-benar masuk ke dalam hubungan semacam itu atau bahkan secara seksualitas tidak pernah tertarik kepada sejenis sama sekali.
Meski sebagian orang menuduh JKT48 melakukan queerbaiting, beberapa orang justru menuduh mereka mempromosikan kampanye LGBTQ.
Sampai saat ini belum ada tanggapan dari personel-personel yang terlibat dalam pembuatan video musik "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam" atau pun dari akun resmi JKT48. (kmp)
Baca juga:
Gibran Merasa Dirugikan Penyebutan Lokasi Dugaan Pelecehan Seksual Personel JKT48