Di atas Kertas Koalisi Prabowo Paling Kuat Pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan parpol pendukung Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (17/9). ANTARA/HO-Dokumentasi Partai Gerindra.

MerahPutih.com - Poros pendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga saat ini, di atas kertas paling kuat menghadapi Pilpres 2024. KIM mendapatkan dukungan empat partai politik berjumlah 261 kursi di DPR atau 45,39 persen.

“Bergabungnya Partai Demokrat menggantikan posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahad malam, sedikit menurunkan kekuatan koalisi pendukung Prabowo. Namun komposisi koalisi ini tetap lebih unggul daripada koalisi pendukung Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo,” kata analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting di Jakarta, Senin (18/9).

Baca Juga

SBY Merasa Nyaman Bersama Prabowo, Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju

Menurut Ginting, Demokrat memiliki 54 kursi (9,39 persen), sedangkan PKB memiliki 58 kursi (10,09 persen) di DPR. Sebelumnya PKB bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo. Sebaliknya Demokrat sebelumnya berada dalam Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan.

Sehingga, lanjut Ginting, terjadi penurunan empat kursi di DPR dalam KIM. KIM didukung empat partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat. Selain itu juga ada Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora.

Sedangkan Koalisi Perubahan yang mengusung capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki 167 kursi di DPR (29,05%). Mereka didukung Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PKB.

Sementara koalisi pendukung Ganjar Pranowo terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki 147 kursi (25,56 persen).

Baca Juga

Sudirman Said Ungkap Pintu Koalisi Perubahan Masih Terbuka untuk Demokrat

Selamat Ginting mengemukakan, bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo, tidak bisa dilepaskan dari hubungan pertemanan antara Prabowo dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sejak sama-sama menjadi taruna AKABRI (Akmil) pada 1970.

“Seperti reuni Akmil dan mendapatkan dukungan dari seniornya, Wiranto dan Agum Gumelar pada saat bergabungnya secara resmi Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo,” ujar Ginting.

Menurutnya, Letjen (Purn) Prabowo dan Jenderal (Purn) SBY sama-sama masuk Akmil pada 1970. Namun SBY lulus pada 1973, sedangkan Prabowo lulus pada 1974. Sementara seniornya, Jenderal (Purn) Wiranto dan Jenderal (Purn) Agum Gumelar, lulusan Akmil 1968.

“Saat HUT Pepabri (Persatuan Purnawirawan ABRI) beberapa waktu lalu, sudah terlihat komunikasi politik yang dibangun SBY dengan Prabowo dan disaksikan Wiranto, Agum, serta Hendropriyono. Itu sudah tanda-tanda Demokrat condong mendukung Prabowo dan ternyata benar,” kata Ginting.

Namun hingga kini, lanjut Ginting, KIM belum memutuskan siapa yang akan menjadi bakal cawapres Prabowo. Saat ini Erick Thohir yang disorongkan PAN, menjadi bakal cawapres paling kuat di antara nama-nama lain, seperti Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil, maupun Mahfud MD.

“Dinamika politik terus bergerak cepat. Jika Golkar tidak diberikan posisi sebagai bakal cawapres, bukan tidak mungkin Golkar akan meninggalkan koalisi pendukung Prabowo. Jadi situasi politik masih berlangsung dinamis,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga

Demokrat Dukung Prabowo, AHY Titip Agenda Perubahan dan Perbaikan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Keluarga Richard Eliezer Doakan Hakim Diberi Kebijaksanaan Jelang Pembacaan Vonis
Indonesia
Keluarga Richard Eliezer Doakan Hakim Diberi Kebijaksanaan Jelang Pembacaan Vonis

Richard Eliezer jadi terdakwa terakhir yang divonis dalam rentetan sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

1,4 Juta Pasangan di Kabupaten Bogor Tidak Miliki Akta Nikah
Indonesia
1,4 Juta Pasangan di Kabupaten Bogor Tidak Miliki Akta Nikah

Baru 45,21 persen pasangan suami istri di daerah tersebut yang tercatat negara dan memiliki akta nikah.

Jokowi Apresiasi Perjuangan Timnas Indonesia U-17 Tahan Imbang Ekuador
Indonesia
Jokowi Apresiasi Perjuangan Timnas Indonesia U-17 Tahan Imbang Ekuador

Presiden Jokowi mengapresiasi kerja keras para pemain Indonesia yang mampu mengejutkan di laga pembuka Piala Dunia.

Sejumlah Daerah Dianggap Bawaslu Rawan Pelanggaran Netralitas ASN saat Pemilu
Indonesia
Sejumlah Daerah Dianggap Bawaslu Rawan Pelanggaran Netralitas ASN saat Pemilu

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) merilis sepuluh provinsi yang berpotensi memiliki kerawanan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu 2024.

Penduduk Miskin di Papua Terus Naik
Indonesia
Penduduk Miskin di Papua Terus Naik

Ekonomi Papua triwulan III 2022 terhadap triwulan I-2022 mengalami kontraksi 0,76 persen (q-to-q).

AHY Gagal jadi Bacawapres Anies, Sahroni: Belum Rezeki
Indonesia
AHY Gagal jadi Bacawapres Anies, Sahroni: Belum Rezeki

Ketidakberuntungan AHY dampingi Anies mendapatkan respons dari Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni. Ia menyebut, AHY belum rezeki ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pengusaha AT Tak Datangi Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK
Indonesia
Pengusaha AT Tak Datangi Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK

Sosok bos perhotelan dan juga Ketua Harian PP PBSI itu mengaku sakit.

Usaha Keras Jenderal Maruli Hijaukan NTT
Indonesia
Usaha Keras Jenderal Maruli Hijaukan NTT

Maruli memberikan akses air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari dan sisanya untuk menyirami lahan pertanian dan perkebunan jagung seluas 600 ha.

KPK Periksa Istri dan Anak Lukas Enembe
Indonesia
KPK Periksa Istri dan Anak Lukas Enembe

Yulce Wenda dan Astract Bona Timoramo Enembe sudah hadir di gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/1).

Usung Prabowo - Gibran, Partai Golkar Disebut Berjiwa Besar
Indonesia
Usung Prabowo - Gibran, Partai Golkar Disebut Berjiwa Besar

Prabowo menuturkan, cukup terhormat dengan keputusan Golkar mendukung Gibran sebagai Cawapres.