MEMBAGIKAN infomasi pribadi di media sosial memang sering terjadi. Biasanya data pribadi yang dibagikan ialah alamat rumah atau nomor telepon. Padahal membagikan informasi yang terkenal dengan sebutan "dox" atau "doxing" di dunia maya bisa berujung pada pelecehan.
Dikutip Reuters, Rabu (9/2) dewan pengawas meminta Meta Platform, perusahaan induk Facebook, membuat jalur komunikasi supaya korban doxing bisa menjelaskan kasus yang mereka alami.
Baca juga:

Tahun lalu, Meta meminta saran dari dewan pengawas soal unggahan alamat dan foto rumah yang mungkin ada di Facebook dan Instagram. Aturan yang berlaku di kedua media sosial tersebut, pengguna tidak boleh membagikan informasi pribadi, baik miliki diri sendiri maupun orang lain. Namun Meta masih mengizinkan alamat diunggah jika memang informasi tersebut dibuka untuk publik.
Baca juga:
Saat ini Meta punya panduan internal bagi tim peninjau konten, saat informasi dimuat paling tidak di lima publikasi berita atau tersedia di arsip publik, maka tidak masuk kategori pribadi.

Dewan pengawasan berpendapat Meta harus menghapus pengecualian seperti ini dan memastikan pengecualian seperti apa yang bisa diterapkan. Aturan tersebut harus diterapkan secara konsisten.
Kasus doxing sudah menimpa banyak orang, baik selebriti maupun orang biasa. Salah satu yang terbaru, penulis serial Harry Potter, J.K Rowling menuduh aktivis transgender menyebarkan foto rumahnya di Twitter. (Yni)
Baca juga: