Kesehatan

Deteksi Kanker Prostat Sedini Mungkin

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 08 September 2021
Deteksi Kanker Prostat Sedini Mungkin
Deteksi kanker sejak dini. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

KANKER masih menjadi penyakit mematikan terbanyak di dunia. Menurut informasi dari World Cancer Research Fund, pada 2018 kanker prostat adalah kanker terbanyak kedua di dunia. Meskipun tampak menakutkan, deteksi dini dan tata laksana yang tepat akan meningkatkan harapan hidup pasien. Apa saja ciri-ciri umum kanker prostat?

Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K) Ph.D., menyebutkan di fase awal kanker prostat tidak menimbulkan gejala apapun. Sebagian besar pasien dengan kanker prostat stadium awal tidak menyadari adanya gejala.

Baca Juga:

Inovasi Biopsi Robotik Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Prostat

"Gejala terkadang baru dirasakan pasien saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya. Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urine atau air mani, disfungsi ereksi, sakit pada pinggang, punggung dan tulang iga, kelemahan pada tungkai/kaki dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih," urainya.

Segera periksa risiko terkena kanker. (Foto: Unsplash/Louis Reed)

Apabila tidak segera mendapatkan penanganan, kanker akan berkembang. Kanker prostat juga dapat menyebar ke organ-organ terdekat seperti kandung kemih, tulang atau organ lain. "Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menuturkan sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang terjangkit kanker prostat. Mulai dari faktor usia, ras, riwayat keluarga, perubahan gen, sindrom metabolik (diabetes, kolesterol dan juga obesitas). "Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan
merokok, pola diet yang tidak baik serta kurangnya seseorang dalam berolahraga juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat pada pria,” jelasnya.

Baca Juga:

Tiga Gejala Penting Kanker Prostat, Salah Satunya Nyeri Punggung

Ia menambahkan deteksi dini pada kanker prostat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu anamnesa dengan melihat riwayat medis dari pasien dan juga keluarganya. Bisa juga melalui pemeriksaan fisik seperti Digital Rectal Exam (DRE).

Kemudian, ada metode colok dubur untuk menilai dan melihat ukuran prostat, konsistensi, bentuk, serta ada atau tidaknya abnormalitas bentuk pada prostat. Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan lab dengan melakukan pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA).

Prostate Spesific Antigen (PSA) merupakan pemeriksaan darah yang penting pada skrining kanker prostat dengan nilai sensitivitas sebesar 21 persen dan nilai spesifisitas sebesar 91 persen. Nilai ini dapat meningkat apabila terdapat pembesaran pada prostat jinak, prostatitis, dan kondisi jinak lainnya.

Terapi kanker prostat. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Seseorang dikatakan memiliki risiko kanker prostat yang rendah apabila mendapatkan nilai PSA dibawah 4 ng/ml. Risiko terkena kanker prostat akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai PSA. "Skrining untuk kanker prostat dapat mulai dilakukan bagi pria berusia di atas 45 tahun dengan riwayat kanker prostat pada keluarganya dan pria berusia di atas 50 tahun yang memiliki keluhan gangguan berkemih,” ujarnya.

Pasien yang terdiagnosa mengidap kanker prostat harus menjalani beberapa terapi tergantung pada stadium apa kanker ini terdiagnosa. Pada kanker prostat stadium rendah dapat dilakukan pemantauan ketat, operasi, dan radioterapi.

"Untuk kasus kanker prostat stadium lanjut yang terlokalisir akan dilakukan radioterapi pada pasien. Sedangkan untuk kasus kanker prostat yang sudah menyebar, dilakukan terapi hormonal dan juga kemoterapi," sarannya. (avia)

Baca Juga:

Semangka Singkirkan Kanker Prostat

#Kesehatan #Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan