Kesehatan

Deteksi Dini Gangguan Penglihatan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 Oktober 2022
Deteksi Dini Gangguan Penglihatan
Mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan mulai dari lingkungan keluarga. (Foto: Freepik/Rawpixels)

MENYAMBUT Hari Penglihatan Sedunia yang saban diperingati pada minggu kedua bulan Oktober, Kemenkes RI mengimbau masyarakat Indonesia melakukan deteksi dini gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan harus dicegah dan dikendalikan karena dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.

Tujuan peringatan Hari Penglihatan adalah memperkuat kolaborasi terintegrasi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan di Indonesia. Selain itu, untuk meningkatkan upaya untuk menemukan dan mengenali gangguan penglihatan pada anggota keluarga secara mandiri.

Berdasarkan data dari World Report Vision, di seluruh dunia terdapat 2,2 miliar orang yang mengalami gangguan penglihatan dan 1 miliar orang diantaranya dapat dihindarkan dari kebutaan.

Baca juga:

Lakukan Olahraga Mata Minus Membuat Nyaman Penglihatan

gangguan penglihatan
Di Indonesia sendiri, berdasar dari survei Assessment of Available Lines, diperkirakan 3 dari 100 orang yang berumur 50 tahun mengalami kebutaan (Foto: Unsplash/Amanda Dalbjorn)

Di Indonesia sendiri, berdasar dari survei Assessment of Available Lines, diperkirakan 3 dari 100 orang yang berumur 50 tahun mengalami kebutaan, atau sekira 1,6juta jiwa mengalami gangguan berupa kelainan reflaksi.

Para orang tua sangat berperan dalam memantau tumbuh kembang anak dalam menemukan dan mengenali gangguan penglihatan pada anggota keluarga. Apabila ditemukan gangguan penglihatan, terutama pada anak, agar segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan untuk ditindak lanjuti.

"Kami mengimbau dan mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan mulai dari lingkungan keluarga. Secara sederhana dapat dilakukan di rumah,” kata dr. Eva Susanti, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI.

Baca juga:

Bukan Warna Merah Muda dan Biru, Warna Monokrom Miliki Pengaruh Dahsyat Bagi Penglihatan Si Kecil

gangguan penglihatan
Deteksi dini gangguan kesehatan mata sudah mulai dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan unit kesehatan keluarga. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Deteksi dini gangguan kesehatan mata sudah mulai dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan unit kesehatan keluarga. Deteksi dini secara sederhana dengan menghitung jari dengan jarak 6 meter dapat dilakukan dirumah.

"Apalagi saat era daring ini, metode role twenty juga dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan penglihatan. Setiap melihat layar gadget 20 menit, lalu lemparkan pandangan mata kearah lain selama 20 detik, ini dilakukan untuk menghindari mata kelelahan, kering dan iritasi," jelas dr. Eva.

Dalam World Health Assembly ke-74, negara-negara anggota mengadopsi dua target global baru untuk perawatan mata pada 2030. Juga peningkatan 40% dalam cakupan kesalahan refraksi yang efektif dan peningkatan 30% dalam cakupan operasi katarak yang efektif.

Target-target ini akan berperan kunci tidak hanya untuk meningkatkan cakupan perawatan mata secara global pada masa depan, tetapi juga untuk memberikan layanan berkualitas. (dgs)

Baca juga:

Tingkatkan Penglihatan saat Usia di Atas 50, ini Tipsnya

#Kesehatan Mata
Bagikan
Bagikan