Destinasi Ajaib di Muka Bumi Ini Benar Nyata

KaptenKapten - Minggu, 04 Juni 2017
Destinasi Ajaib di Muka Bumi Ini Benar Nyata
"Door to Hell", Derweze (Turkmenistan). (Foto: bigthink.com)

Melihat berbagai lukisan yang terpampang di dinding tentang keindahan bumi tak jarang dikira khayalan, namun siapa sangka tempat tersebut benar nyata adanya.

Fly Geyser

Fly Geyser di Washoe Country, Nevada. (Foto: Community Klipsch)

Fly Geyser adalah sebuat geyser geothermal, yaitu pancuran sumber air panas dengan tinggi 1,5 meter dan gundukan tanah setinggi 2,2 meter. Geyser ini memiliki banyak ganggang berwarna-warni akibat iklim atmosfer yang membuat ganggang tumbuh subur di Washoe Country, Nevada, Amerika Serikat.

Pancuran air panas ajaib ini sebenarnya bukanlah bentuk keajaiban alami. Pada tahun 1964 geyser sengaja digali untuk mengeksplorasi sumber energi geothermal dan mengalami upaya penutupan yang tidak berjalan baik. Pada akhirnya mineral yang dikeluarkan geyser menumpuk dan mengendap di sekitar geyser dan menjadi gundukan travertin yang terus berkembang.

Danau Lake Hillier

Danau Lake Hillier. (Foto: hillierlake.com)

Danau merah muda seolah tak nyata, namun Lake Hillier di pulau barat Australia ini benar adanya. Lake Hillier pertama kali ditemuakan oleh SciSchow pada tahun 2013 lalu.

Danau yang tampak ajaib ini dikarenakan kehadiran mikroba extremophille yang berkontribusi terhadap warna yang dihasilkan danau Lake Hillier.

Menurut beberapa peneliti, penyebab warna pink dari Lake Hillier karena seringnya penggunaan pelarut kimia dalam produksi pengolahan kulit untuk barang industri pada tahun 1900.

"Door to Hell", Derweze (Turkmenistan)

"Door to Hell", Derweze (Turkmenistan). (Foto: bigthink.com)

Neraka yang muncul dari dalam bumi bukan sekedar dongeng sebelum tidur. Sempat viral pada media sosial dengan berbagai sebutan,Door to Hell terletak di Gurun Karakum, 264 km dari ibukota Ashgabat.

Pada awalnya, Turkmenistan yang merupakan bagian dari Uni Soviet kaya akan gas alam. Namun ada kesalahan fatal saat pengeboran di tahun 1971. Alhasil bor menembus gua bawah tanah, membuat tanah atas runtuh, dan mengeluarkan gas.

Para insinyur pelaku pengeboran menduga gas yang dikeluarkan akibat kesalahan tersebut bisa ditanggulangi dengan membakarnya, namun api tetap membara selama 4 dekade terakhir.

Baca juga berita terkait: Digempur Apartemen, Anak Muda Depok Kritis Di Medsos

#Wisata #Tips Liburan #Tur Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Kapten

Kapten Merah Putih
Bagikan