SEMUA perempuan berhak memanjakan diri dengan produk skincare. Tidak terkecuali ibu hamil. Kendati demikian, para ibu hamil harus cermat memilih produk yang akan diaplikasikan ke tubuhnya. Sebab, beberapa zat kimia bisa berdampak buruk pada kondisi janin di dalam kandungan.
Namun, karena pertimbangan etik, penelitian dengan wanita hamil tidak mungkin dilakukan dan penelitian pada hewan tidak dapat disamakan dengan manusia. Oleh karena itu, banyak kandungan skincare yang sampai saat ini tidak dapat di tes dan diketahui apakah aman digunakan dalam kehamilan. Lalu bagaimanakah cara tepat menentukan skincare untuk ibu hamil?
BACA JUGA:

Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Arini Widodo, SpKK menyarankan para ibu hamil untuk mengecek pregnancy category dalam skincare. Kategori A, tidak ada risiko janin dalam studi terkontrol. Kategori B, tidak ada risiko pada janin manusia meskipun ada kemungkinan risiko pada hewan atau tidak ada risiko dalam penelitian pada hewan tetapi penelitian pada manusia kurang. Kategori C, risiko manusia tidak dapat dikesampingkan. Kategori D, risiko hewan mungkin (iya atau tidak) menunjukkan risiko atau bukti risiko terhadap janin manusia. Sementara kategori X ada kontraindikasi pada kehamilan.

"Untuk produk dengan kategori A dan B dianggap masih aman untuk digunakan dalam kehamilan. Kategori X sama sekali tidak boleh digunakan dalam kehamilan," ujar Arini. Dirinya menyebutkan beberapa produk yang aman digunakan pada kehamilan misalnya Vitamin C, niacinamide, hyaluronic acid, dan glycolic acid.
Sementara itu, produk yang sebaiknya dihindari selama kehamilan antara lain derivat vitamin A (seperti retinol, retinoid), pemutih seperti hydroquinone, dan BHA lebih dari 2persen.
"Selama menjalani masa kehamilan, direkomendasikan untuk menggunakan physical sunscreen (seperti zinc oxide dan titanium dioxide) ketimbang mineral sunscreen (avobenzone, oxybenzone dan lainnya)," urainya.
Kendati sudah menjelaskannya secara detil, Arini menyarankan para ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menanganinya agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya untuk ibu dan anaknya. "Gunakan skincare seperlunya dalam kehamilan dan menyusui. Konsultasikan ke dokter kandungan dan dokter anak masing-masing sebelum menggunakan skincare," sarannya.(Avia)