Game

Deputi Ukraina Desak Sony dan Xbox untuk Tangguhkan Akun dari Rusia

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 04 Maret 2022
Deputi Ukraina Desak Sony dan Xbox untuk Tangguhkan Akun dari Rusia
WNA asal Ukraina bersama simpatisan meneriakkan yel-yel dan memajang tulisan saat aksi damai di Kantor Konsulat Ukraina, Denpasar, Bali, Selasa (1/3). (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

KONFLIK bersenjata antara Rusia-Ukraina, merembet keman-mana. Deputi Ukraina, Mykhailo Fedorov, mendesak industri gaming untuk menutup akun dan pasar gim di Russia.

Mengutip laman Polygon, Fedorov mendesak perusahaan gim besar, seperti Sony dan Xbox untuk menangguhkan akun dan marketplace di Rusia. Menurut Fedorov untuk menjunjung tinggi kemanusiaan pada negara tersebut, menghentikan perang, dan memberikan pemahaman kondisi dari yang Rusia lakukan.

Baca Juga:

EA Sports Hapus Tim dan Liga Rusia di 'FIFA 22' dan 'NHL 22'

gim
Industri gaming diminta menangguhkan semua akun dari Rusia. (Foto: Pexels/thiago japyassu)

Desakan tersebut telah diumumkan oleh Fedorov melalui akun resmi Twitternya, dengan memberikan sugesti agar dapat "memotivasi masyarakat Rusia untuk menghentikan agresi militer yang tidak manusiawi."

Bahkan deputi itu menyebut nama industri gaming seperti Microsoft dan Sony untuk memberikan sanksi kepada akun yang terdaftar di Rusia yang ada pada platformnya.

"Kamu sudah tahu dan mengerti apa yang terjadi di Ukraina sekarang. Jika kamu mendukung nilai kemanusiaan, kamu harus tinggalkan pasar dari Rusia," kata Fedorov.

Hingga saat ini pihak yang disebut seperti pasar gaming Microsoft, Sony, dan Nintendo serta organisasi esports seperti Valve, Epic Games, Riot Games, ESL Gaming, GOG, Intel, dan Activision Blizzard masih belum memberikan reaksi tentang permintaan dari Fedorov. Industri gaming dan esports belum tahu yang harus dilakukan kedepannya.

Baca Juga:

Timnas Esports Indonesia Incar Medali Emas untuk 'Mobile Legends' di SEA Games 2021

gim
Industri gaming di lain hal memang bekerja keras untuk mendukung Ukraina. (Foto: Pexels/Anthony)

Industri gaming di lain hal memang bekerja keras untuk mendukung Ukraina. Seperti memberikan dukungan ke atlit esports, developer gim, dan institusi lainnya yang menggarap suatu organisasi gim. Sekedar info sebagian rakyat Ukraina telah mengungsi dan mengisolasi diri untuk menghindari korban senjata api saat perang sedang berlanjut.

Salah satu developer, Pingle Studios, menyatakan bahwa konflik itu membuat pekerjaan menjadi tertunda. Perusahaan yang berisikan 250 karyawan itu, bahwa penggarapan gim mereka yang menggunakan Unreal Engine 5 tertunda akibat tiga cabang tempat kerja di sekitarnya mendapatkan ancaman pengeboman.

"Mereka menyerang kota yang damai serta masyarakat di dalamnya. Di kota ini korban sudah terhitung ratusan dan bahkan sebagiannya adalah anak kecil." ungkap Content Manager Pingle Studios, Tymur Solod. (dnz)

Baca Juga:

Line-up Keren Game Nintendo Switch 2022

#Game #Gamers #Gaming
Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

The love we take is equal to the love we make
Bagikan