Demokrat Khawatir Rakyat Jakarta Tak Siap jika Lockdown Diberlakukan
MerahPutih.com - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa penanganan wabah corona ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
Namun, menetapkan status lockdown bukan hal yang sepele. Ada risiko besar menanti jika pemerintah dan rakyat belum siap.
Baca Juga:
Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'
"Soal lockdown ini bukan soal sepele, resikonya besar jika pemerintah tidak siap dan rakyat tidak siap serta tidak sanggup," kata Ferdinand, Selasa (17/3).
Soal risiko lockdown ini, Ferdinand mencontohkan, jika Jakarta dilakukan lockdown selama dua pekan, maka harus dipikirkan berapa banyak warga yang tidak memiliki tabungan untuk membeli persediaan makan selama 14 hari.
Apabila pemerintah punya solusi atasi masalah kebutuhan warga ini, ia mengatakan, tidak masalah jika Ibu Kota lockdown.
"Lockdown 14 hari? Hitung kebutuhan makan 1 orang/hari kalikan 14 hari. Berapa juta orang di Jakarta yang tak punya tabungan untuk membeli persediaan makan selama 14 hari? Berapa juta keluarga yang tak mampu beli makanan untuk 14 hari? Sudahkah kita pikirkan itu? Jika sudah dan ada solusinya, silakan," ungkapnya.
Selain itu, Ferdinand menyebut, me-lockdown Jakarta juga akan berdampak terhadap perekonomian nasional, karena 70% perputaran uang ada di Ibu Kota.
"Jangan dikira lockdown cuma melarang keluar masuk kota," jelas Ferdinand.
Baca Juga:
Ferdinand menegaskan, supaya jangan terlalu mudah bicara soal lockdown sebagai solusi penyelesaian wabah corona.
Pasalnya, risiko yang ditimbulkan bisa jauh lebih besar dari masalah virus itu sendiri.
"Membunuh tikus di lumbung jangan pernah bakar lumbungnya. Begitulah analogi yang tepat dan pas untuk dijadikan basis berpikir tentang lockdown kota," tutup Ferdinand. (Knu)
Baca Juga: