TAK mau berhenti hanya jadi penyanyi, Sia mencoba dunia film. Namun, debutnya sebagai sutradara menemui jalan terjal. Film bikinannya menuai protes. Penyanyi pop itu pun langsung menanggapi reaksi terhadap film perdananya yang dikritik karena memilih aktor nondisabilitas untuk memerankan karakter autis.
Musisi Australia yang terkenal dengan hits Chandelier dan Elastic Heart ini mengumumkan tanggal rilis film berjudul Music dalam sebuah unggahan Twitter, pekan lalu. Sia menjadi penulis skenario dan sutradara film tersebut.
BACA JUGA:
"Berita yang kamu tunggu-tunggu!" ujarnya bersama dengan cuplikan film yang akan dirilis pada awal 2021 itu, seperti diberitakan CNN, Sabtu (21/11).
Pemeran Music yakni Kate Hudson, Leslie Odom Jr dan bintang Dance Moms yang berusia 18 tahun, Maddie Ziegler. Ziegler sudah sering bekerja sama dengan Sia di beberapa video musik.
Ziegler, seorang aktor nondisabilitas, memerankan seorang remaja penyandang autisme yang menyampaikan perasaannya kepada dunia luar melalui teknologi tablet. Karakter tersebut, menurut Sia, didasarkan pada teman artis yang neuroatypical dan merasa stres karena menjadi nonverbal.
Beberapa penggemar dan aktivis di komunitas autis menganggap pemilihan pemeran tersebut itu menyinggung dan menyesatkan. Banyak yang mempertanyakan pemilihan Ziegler. Seharusnya yang berperan dalam film tersebut aktor dengan autisme sehingga dapat menceritakan kisah mereka sendiri.
"Sia melakukan kesalahan yang satu ini. Ada begitu banyak aktor autis berbakat di luar sana," tulis National Autistic Society dalam sebuah posting Twitter.
Dalam serangkaian tweet dan balasan, Sia membela keputusannya untuk memasukkan Ziegler dalam peran tersebut. Dia mengatakan, penggunaan aktor non-disabilitas berdasarkan belas kasih. Dia menambahkan, karakter itu tidak pernah disebut sebagai disabilitas, melainkan seseorang dengan "kemampuan khusus".
"Saya benar-benar mencoba bekerja dengan seorang gadis muda yang cantik non verbal pada spektrum dan dia merasa itu tidak menyenangkan dan membuat stres. Jadi itulah mengapa saya memilih Maddie," dia menjelaskan dalam sebuah unggahan.
Sia juga menulis bahwa dia menghabiskan tiga tahun meneliti untuk film tersebut, yang dia gambarkan sebagai "surat cinta untuk caregiver dan komunitas autisme."
Kontroversi tersebut memicu penggunaan tagar #NothingAboutUsWithoutUs dan #ActuallyAutistic di media sosial dan melanjutkan perbincangan tentang penggambaran disabilitas di media tanpa menyertakan representasi dan suara orang-orang yang benar-benar mengalami kehidupan sebagai penyandang disabilitas. (Aru)