Datangi Menkominfo, Panglima TNI Minta Bantuan Akses Internet di Pos Terluar
MerahPutih.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menyediakan akses internet di pos pelayanan TNI wilayah 3T pada tahun 2022 mendatang.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membahas penyediaan titik akses internet di pos pelayanan TNI wilayah 3T (terluar, tertinggal dan terdepan) untuk mengatasi tantangan komunikasi dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara.
“Konkretnya Kominfo akan memberikan dukungan terhadap 200 titik pos layanan TNI di wilayah terluar melalui akses internet yang langsung dihubungkan ke satelit, dan ini akan dilaksanakan di tahun 2022,” ujar Menteri Johnny G Plate di Ruang Rapat Menteri, Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
Baca Juga:
Datangi Katedral, Kapolri dan Panglima TNI Pastikan Perayaan Natal Berjalan Aman
Johnny menyatakan, infrastruktur yang paling feasible dan paling cepat untuk mendukung pelayanan TNI di 200 titik berupa VSAT yang dihubungkan langsung dengan satelit.
Menurutnya, saat ini Kementerian Kominfo mempunyai kapasitas yang cukup untuk mendukung layanan TNI di wilayah terluar.
“(Dukungan Kominfo) berkaitan dengan komunikasi nonmiliter untuk memberikan layanan pertahanan negara di wilayah 3T,” jelasnya.
Sekjen Partai NasDem ini menuturkan, di wilayah terluar Indonesia terdapat aktivitas pertahanan dan keamanan negara, sehingga TNI selalu hadir bersama masyarakat terluar.
“Oleh karena itu, Kementerian Kominfo akan memastikan tersedianya infrastruktur TIK yang lebih memadai di titik-titik terluar penyelenggaraan dan keamanan negara,” tegasnya.
Baca Juga:
Prada Yotam Bugiangge Kabur Bawa Senjata, Panglima TNI Perintahkan Tindak Tegas
Sementara itu, Jenderal Andika Perkasa menyatakan, sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI, langsung melakukan orientasi. Menurutnya, masih banyak titik operasi TNI yang belum terjangkau akses komunikasi.
“Karena apa? Karena memang sinyalnya tidak ada, sehingga untuk laporan saja harus nyeberang pulau,” jelasnya.
Ia mencontohkan kondisi Pulau Dana Rote di Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, akses komunikasi yang sulit membuat koordinasi menjadi terhambat.
“Kan tidak bisa kita membiarkan pos-pos itu misalnya tanpa komunikasi sama sekali. Kalau ada apa-apa bagaimana?” ungkapnya.
Adapula tantangan di daerah perbatasan lain seperti titik pos TNI di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, serta wilayah yang dekat dengan Sulawesi Tenggara.
“Kami diskusikan dengan Telkom sebagai mitra yang memang selama ini mendukung ICT TNI dan Kementerian Pertahanan, ternyata jalan buntu untuk 2022 karena memang jumlah anggarannya,” paparnya. (Knu)
Baca Juga:
Reaksi Panglima TNI Ada Mobil Pelat Dinas Saat Arteria Cekcok dengan 'Anak Jenderal'