Dari Petugas Partai, Jokowi Menjelma Jadi King Maker yang Condong Dukung Prabowo
Momen keakraban Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Jokowi dan isterinya Iriana serta Menteri BUMN Erick Thohir naik Maung 4x4. Foto: Setkab
MerahPutih.com - Hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendominasi. Sedangkan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terus menempel di bawahnya.
Pengamat politik Dendik Rulianto menilai, Prabowo hampir tak terbendung lagi memimpin bursa capres.
Menurut Dendik, terus menguatnya Prabowo tidak bisa dilepaskan dari peta konstelasi politik di mana hubungan Presiden Jokowi merenggang dengan PDIP sebagai partai yang pernah membesarkannya sejak awal menjabat Wali Kota Surakarta.
Baca Juga:
Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi, PDIP: Buktinya Publik Puas dan Mendukung
“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memosisikannya sebagai king maker,” katanya kepada awak media di Jakarta, Rabu (2/8).
Berbekal keberhasilan selama memimpin di Solo dan DKI Jakarta, Jokowi tampil sebagai pemimpin nasional dengan sejumlah terobosan.
Adapun fokus Jokowi dalam membangun infrastruktur telah meletakkan fondasi yang kokoh untuk tekad Indonesia menjadi negara maju.
Dengan adanya batasan periode masa jabatan, Jokowi tidak bisa terus mengeksekusi program pembangunan yang berjangka panjang tersebut.
Untuk itu, Jokowi harus memastikan presiden penggantinya bisa melanjutkan agar arah kemajuan bangsa tetap berada pada jalur yang benar.
“Cawe-cawe Jokowi itu yang membuat nama-nama seperti Prabowo dan Ganjar kerap berada pada posisi unggulan. Sementara Anies yang mengklaim ingin mengubah arah pembangunan warisan Jokowi terus merosot,” ungkap Dendik
Menurut dia, pada titik tertentu, terjadi perbedaan kepentingan antara Jokowi dengan PDIP yang selama ini mengusungnya.
“Jokowi berada di antara dua pilihan, antara mendukung Prabowo atau Ganjar, tetapi kini tampak makin condong ke Prabowo,” tambahnya.
Baca Juga:
PPP Nilai Pernyataan Rocky Gerung ke Jokowi Tak Cerminkan Seorang Intelektual
Prabowo dinilai memiliki probabilitas yang lebih kuat untuk bisa melanjutkan kepemimpinan Jokowi ke depan.
Pasalnya, Prabowo adalah Ketua Umum Gerindra, sekarang menjadi partai terbesar kedua dan berpotensi menyalip PDIP.
Ia menilai, Prabowo bisa lebih independen dalam menentukan kebijakan dibanding Ganjar yang juga hanya berstatus sebagai “petugas partai”.
Prabowo yang merupakan bekas rival Jokowi dalam dua kali pilpres juga berpeluang merebut ceruk suara pendukung Anies di kalangan pemilih Islam dan konservatif.
“Prabowo menjadi ujung tombak bagi Jokowi untuk bisa mengalahkan Anies di arena Pilpres,” terang Dendik yang juga Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia ini.
Sementara itu, dukungan kuat Jokowi membuat elektabilitas Prabowo melejit dan memberikan coattail effect terhadap Gerindra.
Menguatnya Prabowo dan Gerindra menjadi ancaman bagi PDIP. Kondisi ini bisa makin memanaskan hubungan PDIP dengan Jokowi.
Stagnannya elektabilitas Ganjar pasca-deklarasi juga membuat PDIP harus memutar otak keras untuk mencari strategi pemenangan yang tepat. (Knu)
Baca Juga:
Rocky Gerung Dilaporkan Relawan Jokowi ke Bareskrim, Begini Respons Gibran
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Lepas Atlet Indonesia ke SEA Games 2025, Prabowo Janjikan Bonus Rp 1 Miliar untuk Peraih Emas
Momen Presiden Prabowo Subianto Tinjau Jembatan Pantai Dona Pasca Banjir Bandang di Aceh
Momen Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara
Prabowo Minta Percepatan Pembangunan Jembatan Penyeberangan untuk Pelajar di Daerah
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Ketika Video Anak Sekolah Menyeberangi Sungai Bikin Presiden Prabowo Batalkan Janji Libur Akhir Pekan
Banjir & Longsor Hantam 3 Provinsi di Sumatra, Prabowo Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional
Jubir Ungkap KPK Belum Terima Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
Bandara di Morowali tak Diawasi Bea Cukai dan Imigrasi, Pengamat: Jangan Sampai Jadi Lokasi Transaksi Ilegal
Prabowo Beri Rehabilitasi ke Eks Dirut ASDP, DPR: Penegak Hukum tak Boleh Gegabah