Kesehatan Mental

Dapatkah Robot Membantu Kesehatan Mental Manusia?

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 13 Oktober 2020
Dapatkah Robot Membantu Kesehatan Mental Manusia?
Dapatkah robot membantu kesehatan mental manusia. (Foto: Unsplash/photoshobby)

TAHUN 2020 adalah tahun yang berat dan mengganggu kesehatan mental banyak orang. Meningkatnya isu kesehatan mental dibarengi dengan kurangnya ahli kesehatan mental memunculkan pertanyaan, dapatkah robot menjadi terapis?

Oracle dan Workplace Intelligence melakukan studi global terhadap 12 ribu responden yang terdiri dari karyawan, manajer, pemimpin SDM, dan eksekutif tingkat C di 11 negara. Mereka menemukan bahwa pandemi COVID-19 telah meningkatkan stres, kecemasan, dan kelelahan di tempat kerja bagi orang-orang di seluruh dunia.

Baca Juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

mental
(Foto: Pixabay/Foundry)

Diperkirakan 70% orang mengalami lebih banyak stres dan kecemasan di tempat bekerja pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini berdampak negatif pada kesehatan mental 78% tenaga kerja global, menyebabkan lebih banyak stres (38%), kurangnya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan (35%), kelelahan (25%), depresi karena tidak bersosialisasi (25%), dan kesepian (14%).

Saat ditanya mengenai terapis robot, banyak dari mereka selain setuju, bahkan lebih memilih robot daripada orang lain untuk membantu.

"Responden dari UK sedikit lebih sinis terhadap penggunaan AI untuk membantu kesehatan mental mereka di tempat kerja seperti wilayah lain (60% vs 75% secara global). Namun, 77% ingin perusahaan mereka menyediakan lebih banyak teknologi untuk mendukung kesehatan mental mereka, dan 69% terbuka untuk memiliki robot terapis. Membuat Inggris lebih terbuka atas bantuan AI," jelas Oracle dalam rilisnya.

Studi menemukan bahwa beberapa lebih memilih robot daripada manusia karena robot tidak akan menghakimi. Robot dianggap tidak bias untuk berbagi masalah dan dapat memberi jawaban cepat untuk pertanyaan terkait kesehatan.

Baca Juga:

4 Gangguan Mental yang Paling Banyak Diderita

mental
Dengan teknologi, robot mampu membaca kesehatan mental seseorang. (Foto: Unsplash/Bruno Aguirre)

Teknologi robot terapis ini sudah lumayan berkembang. Mengutip VICE, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology telah mengembangkan model neural-network yang dapat mendeteksi depresi dalam pola bicara dalam rekaman teks dan audio percakapan.

Di masa mendatang, model tersebut dapat ditambahkan ke aplikasi seluler yang memantau teks dan suara pengguna dengan gangguan mental. Ini bisa sangat berguna bagi orang yang tidak dapat pergi ke klinik untuk diagnosis yang tepat karena jarak, biaya, atau bahkan ketidaknyamanan karena rentan terhadap terapis manusia.

Walau begitu, tentunya teknologi ini memiliki kekurangan. Robot tidak memiliki perasaan empati atau simpati yang dibutuhkan oleh pasien.

Baca Juga:

Merasa Kesehatan Mental Terganggu, Apa yang Harus Dilakukan?

mental
Robot dianggap masih memiliki keterbatasan. (Foto: Unsplash/photoshobby)

Jolin Pan (20), menghadiri sesi konseling untuk mengatasi kecemasannya. Sementara dia melihat manfaat robot dalam kesehatan mental, dia mengatakan dia masih merindukan hubungan manusia.

"Saat saya mengikuti konseling, saya ingin seseorang yang memiliki emosi dan dapat berempati," katanya kepada VICE News. Sistem AI pasti membantu sampai batas tertentu, tetapi ketika sampai pada masalah yang lebih kompleks seperti masalah keluarga yang mengakar atau konflik persahabatan yang rumit, dia merasa bahwa AI tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya.

Mungkin tidak mengerjakan apa yang dilakukan seorang terapis sepenuhnya, Desmond Soh, seorang psikolog praktik di Annabelle Psychology Singapura mengatakan kepada VICE News, "AI pasti akan membantu otomatisasi tugas rutin seperti penilaian psikometri atau tes IQ, yang akan memberi kita (terapis) ruang untuk melakukan hal-hal lain." (lev)

Baca Juga:

Ghosting, Berbahaya Bagi Kesehatan Mental

#Teknologi #Kesehatan Mental #Robot
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan