MerahPutih.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta BNPB berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyalurkan sejumlah dana yang diprioritaskan membeli alat rapid test dan alat tes polymerase chain reaction (CPC) dalam jumlah banyak.
Termasuk menyediakan alat dan kebutuhan kesehatan lainnya, terutama untuk alat pelindung diri (APD) yang masih banyak kekurangan di sejumlah daerah Indonesia.
Baca Juga:
Dishub DKI: Penetapan PSBB Bisa Dimaksimalkan untuk Pembatasan Transportasi
Hal ini diungkapkan Bamsoet sehubungan dengan cairnya atau telah diterimanya dana sekitar Rp3 triliun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk penanganan virus corona.
"Meminta pemerintah memaksimalkan penggunaan dana tersebut untuk pelayanan kesehatan, seperti pencegahan, pengendalian penyakit, kebutuhan farmasi, hingga untuk pengembangan penelitian terkait virus corona," ujarnya, Selasa (7/4).
Politisi Golkar ini juga berharap, pemerintah dapat mengalokasi anggaran untuk kebutuhan operasional warga negara Indonesia yang kembali dikarenakan wabah virus corona dan harus dikarantina.
"Saya berharap juga pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat yang dikarantina, salah satunya yang ada di Wisma Atlet," tegasnya.

Dana yang dimiliki saat ini maupun yang sedang dianggarkan oleh BNPB, ia berharap, dapat mencukupi atau bisa memenuhi kebutuhan perlengkapan medis lainnya yang masih dalam proses pengadaan.
"Untuk Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekiranya dapat melakukan pertanggungjawaban terhadap dana yang digunakan untuk penanggulangan virus corona yang telah diberikan oleh BNPB tersebut," tandasnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, BNPB selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menerima anggaran sebesar Rp3,3 triliun.
Baca Juga:
Menurut Doni, penerimaan anggaran dapat berubah-ubah tergantung dinamika di lapangan.
Pada tahap pertama, BNPB dan Kementerian Kesehatan telah menerima sebesar Rp356 miliar.
"Tahap pertama dana telah masuk ke rekening senilai atau sebesar Rp356 miliar dan ini telah disalurkan kepada Kemenkes, dalam hal ini adalah PPK yang berasal dari pusat kritis. Prioritasnya adalah pembelian APD, kemudian rapid test, reagen, VTM, swab, ventilator, masker utk dokter dan para perawat," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII melalui konferensi video, Senin (6/4/2020).
Doni mengatakan, pada tahap kedua, BNPB menerima sebesar Rp2,78 triliun.
Anggaran tersebut, lanjut dia, digunakan untuk pencegahan dan pengendalian COVID-19 serta disalurkan untuk Mabes TNI sebesar Rp29 miliar.
"Adapun , dana tersebut telah disalurkan juga yang pertama kepada mabes TNI senilai Rp29 miliar lebih untuk operasional kepulangan WNI kita di Natuna, Pulau Sebaru dan juga saat ini di wisma atlet," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
Sasar Kasus Penghinaan Presiden, ICJR: Polisi Lawan Putusan MK