Dampak Status Geopark Rinjani Terhadap Pariwisata NTB

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 20 April 2018
Dampak Status Geopark Rinjani Terhadap Pariwisata NTB
Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Photo : Courtesy rinjaninationalpark.com

MerahPutih.com - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal mengatakan status Gunung Rinjani geopark dalam jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) akan berdampak pada kemajuan pariwisata di provinsi itu.

"Dampaknya pasti ada, salah satunya meningkatnya kunjungan wisatawan," kata Faozal di Mataram, Kamis (19/4) seperti dilansir Antara.

Menurutnya, dengan status baru Gunung Rinjani itu, maka target kunjungan 4 juta wisatawan baik nusantara maupun mancanegara pada tahun 2018 akan bisa tercapai. Sehingga, berimplikasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Geopark Rinjani. Foto: ist

"Untuk meraih status Geopark Dunia itu, tentu tidak mudah dan banyak hal yang dinilai, mulai soal kelestarian alam, flora dan fauna. Semua itu ada ditemukan di Rinjani, makanya dengan penetapan tersebut, termasuk potensi dan keanekaragaman hayati yang dimiliki, akan mampu menggenjot kemajuan pariwisata NTB," jelasnya.

Karena itulah, segenap lapisan masyarakat, termasuk pemangku kepentingan, supaya dalam proses tata kelola Rinjani, menjaganya harus bersama sama. Tidak bisa berjalan sendiri, mulai soal masalah sampah hingga keberpihakan pengelolaan SDM.

"Status Rinjani sendiri sebagai Geopark Dunia akan dievaluasi setiap dua tahun sekali dan bisa saja dicabut kalau tidak dirawat dan dijaga dengan baik. Makanya kita minta masyarakat turut menjaga kelestarian Rinjani," tandasnya.

General Manager Geopark Rinjani Chairul Mahsul mengatakan setelah Gunung Rinjani dinobatkan ke dalam jaringan geopark dunia atau UGG membuat kawasan itu semakin diperluas hingga ke kawasan selatan Pulau Lombok, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.

Gunung Rinjani. Foto: Ist

"Mandalika masuk dalam kawasan Geopark Rinjani. Karena disana ada jejak gunung api purba bawah laut yang diperkirakan berumur 20 juta tahun, tepatnya di kawasan Tanjung Aan, yang menjadikan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika," ujar Chairul Mahsul.

Ia mengatakan sejumlah kawasan di selatan Pulau Lombok, nantinya juga masuk dalam Geopark Rinjani, seperti desa wisata Sade, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, pantai Semeti di Kecamatan Praya Barat, pantai Telawas dan pantai Tanjung Ringgit di Kabupaten Lombok Timur.

"Jadi kawasan-kawasan ini masuk dalam deliniasi atau batasan Geopark Rinjani yang disarankan oleh Unesco. Bahkan, untuk desa wisata Sade ditetapkan sebagai situs budaya dari Geopark Rinjani," ujarnya.

Ia melanjutkan, peningkatan status tersebut, bakal ada perubahan di kawasan Gunung Rinjani. Salah satunya, kawasan Gunung Rinjani akan semakin dipromosikan ke masyarakat internasional. Bahkan, kawasan Gunung Rinjani akan disejajarkan dengan ratusan geopark dunia lainnya dalam hal promosi Internasional, salah satunya pariwisata.

"Di seluruh dunia ini ada ratusan Unesco Global Geopark. Dengan masuknya Gunung Rinjani menjadi UGG tentu menjadi ajang promosi yang efektif terutama bagi sektor kepariwisataan NTB. Di mana akan semakin banyak wisatawan internasional yang tertarik untuk berkunjung Gunung Rinjani," tandas Chaerul Mahsul.

#Gunung Rinjani
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan