Dampak Positif dan Negatif Jika Wacana Pemindahan Ibu Kota Batal

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 25 Juli 2019
Dampak Positif dan Negatif Jika Wacana Pemindahan Ibu Kota Batal
Pengunjung beraktivitasi di taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (13/12/2018). - ANTARA/Dhemas Reviyanto

MerahPutih.com - Wacana pemindahan ibu kota negara ke luar pulau Jawa terus bergulir. Lalu, bagaimana dampaknya jika rencana tersebut batal terealisasi.

"Ada dua dampak, positif dan negatif," kata Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika di Jakarta, Selasa (24/7)

Baca Juga: Tiga Daerah Calon Ibu Kota Baru Indonesia

Menurut Harryadin, dampak positif pertama atas pembatalan kebijakan ini berkaitan dengan kondisi keuangan Indonesia. Dalam kondisi keuangan Indonesia yang sulit, pembatalan pemindahan ibu kota akan mengurangi beban finansial.

Pengamat Kebijakan Publik Harryadin Mahardika dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu. (ANTARA/Aji Cakti/Dok)
Pengamat Kebijakan Publik Harryadin Mahardika dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu. (ANTARA/Aji Cakti/Dok)

Jika pemindahan ibu kota jadi dilakukan, pemerintah akan melakukan pinjaman dana dari investor. Pinjaman tersebut akan bersifat jangka panjang yang kurang relevan bila diterapkan pada saat sekarang ini, katanya.

"Kalau kita pinjam sekarang, pembangunan ibu kota baru itu mungkin baru berdampak secara ekonomi pada 20-25 tahun ke depan, sedangkan pinjamannya dari tahun pertama sudah harus dikembalikan," katanya.

"Dan kalau hitung-hitungan investasi, pengembaliannya kapan? biasanya kalau sudah lebih dari 10 tahun artinya sudah tidak layak, sementara kalau membangun ibukota dan sebagainya Itu sesuatu yang sangat intangible, sulit diukur dan sangat jangka panjang," imbuh dia.

Dampak positif kedua, lanjut dia, pemerintah memiliki waktu yang lebih lama untuk melakukan persiapan menentukan lokasi ibu kota baru.

Menurut Harryadin, proses penentuan lokasi ibu kota baru yang disiapkan pemerintah terkesan terburu-buru dan minim kajian ilmiah yang bersifat komprehensif, seperti terkait dengan kontur tanah ataupun ketersediaan air.

Baca Juga: Jokowi Pindahkan Ibu Kota, Indonesia Bisa Seperti Amerika

"Hal-hal teknis seperti itu belum pernah diinformasikan ke publik. Kita tidak pernah tahu, nanti tiba-tiba ketika dibangun di sana ternyata tanahnya tanah bergoyang artinya gedung-gedung tinggi tidak bisa dibangun di sana," ujar dia dilansir Antara.

Meski demikian, pembatalan pemindahan ibu kota juga bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih kepada aspek politik Presiden Joko Widodo. Menurut dia, kepercayaan publik terhadap Jokowi bisa hilang lantaran dinilai tidak serius mengerjakan rencana strategis yang sudah terlanjur menarik perhatian khalayak luas.

"Jadi maksud saya orang akan tidak percaya atau kehilangan kepercayaan terhadap wacana-wacana yang disampaikan oleh pemerintah karena akhirnya ini sesuatu yang cuma sekedar gimmick politik," ujar Harryadin.

Dia berpendapat, sebaiknya pemerintah tidak mengumbar rencana yang belum pasti. Jika kajian sudah matang, pemerintah baru bisa melempar wacana itu ke masyarakat.

"Jangan sampai banyaknya wacana yang tidak terwujud membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap pemerintah." kata dia.

Selain itu, dampak negatif lainnya atas pembatalan wacana ini terkait dengan kelangsungan Kalimantan. Pulau tersebut telah disebut-sebut menjadi wilayah potensial ibu kota baru menggantikan Jakarta.

Baca Juga: 4 Hal Ini Buat Proses Pemindahan Ibu Kota Berjalan Lancar

Monas. Foto: Sumber: Venansius Fortunatus
Monas. Foto: Sumber: Venansius Fortunatus

Jika ibu kota jadi dipindah ke sana, Harryadin meyakini masalah-masalah yang ada di Kalimantan pasti dapat tertangani. Ada pertumbuhan signifikan yang akan terjadi, baik dari segi infrastruktur hingga sumber daya manusia.

Pembatalan pemindahan ibu kota akan membuat Kalimantan kehilangan kesempatan untuk berkembang.

"Dengan ini berarti kan tidak jadi lagi, sementara yang terjadi sekarang Kalimantan terlalu bergantung kepada industri atau sektor-sektor yang tidak ramah lingkungan," pungkasnya. (*)

#Pemindahan Ibu Kota
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan