Dampak COVID-19, BTN Restrukturisasi 80 Persen Kredit Kepemilikan Rumah

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Februari 2021
Dampak COVID-19, BTN Restrukturisasi 80 Persen Kredit Kepemilikan Rumah
Pembangunan Rumah. (Foto: Antara)

Bank Tabungan Negara (BTN) telah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp57,5 triliun kepada 330.381 debitur sepanjang 2020, dengan 80 persen di antaranya merupakan pemegang Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Plt Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Nixon Napitupulu menyatakan, hal ini menunjukkan BTN telah melaksanakan tugas pemerintah melalui POJK 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19.

Baca Juga:

Ini Besaran Penyaluran Rumah Subsidi oleh 10 Bank Syariah

Nixon menuturkan BTN juga telah melaksanakan amanah PMK 70/PMK05/2020 tentang Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. BTN mendapat penempatan dana pemerintah sebesar Rp10 triliun dan telah disalurkan kredit sebesar Rp34 triliun untuk 108.522 debitur.

"Sesuai dengan kesepakatan untuk bisa triple ke pertumbuhan kredit maka Rp10 triliun dana pemerintah menjadi Rp34 triliun ekspansi kredit sudah kami laksanakan dengan baik," ujarnya.

Penempatan dana Rp10 triliun memiliki output pada perekonomian sekitar Rp21,5 triliun karena ada beberapa sektor yang mengalami dampak terbesar dari properti yaitu perdagangan selain mobil dan motor, jasa real estate, hingga pendidikan.

“Ini juga akan menciptakan tambahan pendapatan bagi tenaga kerja kurang lebih kalau kami dorong dana PEN kita manfaatkan Rp10 triliun itu akan menjadi Rp7,6 triliun,“ katanya.

Berikutnya adalah realisasi bantuan subsidi bunga kredit seperti yang diatur dalam PMK 85/PMK.05/2020 yaitu hingga akhir 2020 telah dibayarkan sebanyak Rp2,17 triliun untuk 1,13 juta debitur.

Kemudian untuk program penjaminan sesuai dengan PMK 71/PMK.08/2020 telah direalisasikan oleh BTN sebesar Rp404 miliar kepada 178 debitur.

Selanjutnya realisasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) hingga akhir 2020 adalah sebesar Rp2,45 triliun untuk 2,05 juta debitur.

Pembangunan rumah. (Foto: Antara)
Caption

Perusahaan mencatat pertumbuhan laba sebesar 671 persen (yoy) atau Rp1,615 triliun pada 2020 sebagai hasil dari langkah down grade yang dilakukan pada 2019. BTN juga mencatat adanya pertumbuhan aset hingga 16,2 persen menjadi Rp362,23 triliun pada 2020 sedangkan pada 2019 hanya sebesar Rp311,77 triliun.

Untuk kredit pembiayaan yang disalurkan BTN tercatat terjadi pertumbuhan 1,7 persen dari Rp255,8 triliun pada 2019 menjadi Rp260,12 triliun pada 2020. Kemudian untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) di BTN tercatat tumbuh 23,8 persen dari Rp225,4 triliun pada 2019 menjadi Rp279,1 triliun pada 2020.

Untuk Non Performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 4,24 persen, sedangkan NPL net 2,05 persen. BTN juga mengalami perbaikan rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) yakni berada di level 93,19 persen.

"Kalau kita lihat ini pertama kali rasio LDR di bawah 100 persen bahkan pada Oktober sempat 88 persen dan kita pertahankan untuk di bawah 95 persen,” ujarnya. (Asp)

Baca Juga:

Sulsel Berharap Bisa Salurkan 15 Ribu Rumah Subsidi

#Btn #Rumah Subsidi #Kredit Rumah #KPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan