Dampak Buruk Medsos Terhadap Psikologis Remaja
 Andika Pratama - Kamis, 10 Mei 2018
Andika Pratama - Kamis, 10 Mei 2018 
                Asyik bermedia sosial. Foto: Ist
MerahPutih.com - Media sosial tengah digandrungi masyarakat terutama anak-anak muda. Namun, tahukah Anda bahwa medsos bisa membawa dampak buruk pada psikologis remaja.
Pernyataan ini disampaikan Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada Siswanto Agus Wilopo di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (9/5)
"Kalau terlalu banyak informasi yang masuk tapi tidak ada filter, ini salah satu hal yang bisa menjadikan stres," kata Siswanto dalam acara "Pre-Convention on Depression and Culture: The Untold Story".
Siswanto mengakui media sosial yang biasa diakses menggunakan gawai sejak memiliki fungsi penting untuk menjaga hubungan sosial. Kendati demikian, selain aspek positif, media sosial juga menyimpan dampak negatif bagi penggunanya.
 
"Saat ini masing-masing individu tidak terlalu selektif dalam melihat informasi itu sehingga banyak negatifnya itu lebih diserap oleh anak-anak sekarang," kata dia.
Menurut dia, salah satu sumber tekanan dari media sosial berkaitan dengan pemahaman remaja terhadap gambaran diri. Saat ini banyak orang yang menjadikan konten-konten media sosial sebagai standar nilai sosial, khususnya yang berkaitan dengan penampilan.
Standar yang muncul dari media sosial tersebut, kata dia, sejatinya yang memicu tekanan pada remaja untuk memaksa menampilkan diri mereka sedemikian rupa sesuai dengan apa yang ia lihat di media sosial. Faktor itu pula yang membuat mereka kehilangan kepercayaan diri jika tidak mampu memenuhi standar tersebut.
Sementara itu, pakar psikologi klinis, Sofia Retnowati menjelaskan beberapa tanda depresi pada remaja antara lain perubahan dalam sikap dan perilaku, turunnya rasa percaya diri, serta adanya kesulitan untuk berkonsentrasi.
Selain media sosial, menurut dia, situasi sehari-hari yang dihadapi individu dapat menjadi pemicu stres.
 
Agar tidak berujung pada depresi, menurut dia, seseorang perlu menemukan cara untuk menghadapi pemicu tersebut dengan baik dan menciptakan kondisi yang baik bagi kesehatan mental, misalnya dengan berolahraga atau meningkatkan interaksi sosial.
"Saat ini orang bisa duduk bersama tapi sibuk dengan 'gadget' mereka masing-masing, bukannya saling berinteraksi, padahal dukungan sosial ini yang perlu kita tingkatkan," kata dia. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
![[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial](https://img.merahputih.com/media/d7/33/5b/d7335b9823580cd48ae7e5fdd193b46d_182x135.png) 
                      Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
 
                      AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
 
                      RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
 
                      Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
 
                      Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
 
                      Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
 
                      Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
 
                      Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
 
                      19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
 
                      




