Dalam Hal Pernikahan Sesama Jenis, Australia Pilih 'Ya'

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 15 November 2017
Dalam Hal Pernikahan Sesama Jenis, Australia Pilih 'Ya'
Mayoritas warga Australia setujui pernikahan sesama jenis. (foto: twitter)

PERAYAAN penuh warna pecah di seluruh penjuru Australia setelah hasil survei legalisasi pernikahan sesama jenis.

Hasil survei yang digelar selama dua bulan itu diumumkan Rabu (15/11) oleh Biro Statistik Australia. Badan itu merilis angka yang setuju sebesar 61%, sedangkan yang tidak setuju 38%.

Asap warna-warni, confetti, dan tepuk tangan membahana di pusat Kota Melbourne setelah hasil itu diumumkan.

Pasangan Jane Mahoney, 28, dan Josie Lennie, 26, menangis terharu saat hasil itu diumumkan.

"Sekarang kami perlu mengumpulkan ide seru untuk mewujudkan pernikahan sesama jenis," ujar pasangan itu kepada CNN.

Lebih dari 12,7 juta warga Australia, atau 79,5% dari total populasi, ambil bagian dalam survei tersebut. Mayoritas partisipan memilih opsi 'ya' untuk pernikahan sesama jenis, sesuatu yang sudah legal di mayoritas negara berbahasa Inggris di dunia.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull saat berbicara setelah hasil survei diumumkan menyebut hasil itu amat mengejutkan. Ia pun menyebut pernikahan sejenis akan dilegalisasi sebelum Natal.

"Mereka memilih 'ya' untuk keadilan, mereka memilih 'ya' untuk komitmen, mereka memilih 'ya' untuk cinta. Kini tugas Parlemen Australia untuk menuntaskannya," ujar Turnbull kepada wartawan di Canberra.

Meskipun hasil survey menyatakan setuju atas pernikahan sejenis, politisi konservatif di Parlemen Australia tengah mempersiapkan perlawanan dalam pengesahan hasil survei itu menjadi undang-undang.

Sejumlah pendukung pernikahan sejenis bersuka cita atas keputusan itu. CEO Qantas Alan Joyce terlihat menari bersama aktor dan penulis Magda Szubanski. Ia pun mendesak Turnbull untuk segera menuntaskan undang-undang pernikahan sejenis.

Atlet Olimpic Australia Ian Thorpe mewanti-wanti politisi konservatif untuk tidak menghalangi pengesahan undang-undang tersebut.

"Hasilnya jelas. Jika mereka memainkan isu itu berlama-lama, itu akan berisiko untuk mereka," ujarnya kepada pers, Rabu pagi.

Australia menjadi negara berikutnya yang menerima pernikahan sesama jenis setelah Jerman, AS, Skotlandia, Brasil, Prancis, Selandia Baru, Denmark, Spanyol, Kanada, dan Belanda.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan