PENDUKUNG Timnas eFootball Indonesia bersorak, membentangkan bendera Merah-Putih, memukul snare drum memberi tempo agar selaras meneriakkan nama Indonesia ketika M. Tel berhasil menjebol gawang tim lawan pada menit ke-26.
Gemuruh suara suporter mampu membuat permainan Elga Cahya Putra lebih agresif di pembuka babak pertama bahkan berkali-kali membuat porak-poranda pertahanan lawan nan sama-sama mengusung klub Bayern Munich.
Jika tendangan ujung tombak Indonesia tak melulu melebar, sudah pasti akan terjadi banjir gol di awal babak perdana pertandingan pertama gelaran Grand Final gelaran IESF 14th World E-Sport Championships 2022, Sabtu (10/12), di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali.
"Strateginya masih sama kayak lawan Argentina kemarin. Formasi juga sama. Tadi cari sisi lemah lawan aja di tengah dan sayap," kata Elga Cahya Putra atau karib disapa Elgacor kepada Merahputih.com.
Baca juga:

Ketangkasan dua pemain tengah arahan Elgacor, Joshua Kimmich dan Sabitzer, mencegah serangan lawan berkembang bahkan sejak di lapangan tengah permainan memang terbukti mampu membuat pertandingan menjadi milik Indonesia sepenuhnya.
Pendukung Indonesia nan meluber di Earth Stage malah sudah semringah sejak menit-menit awal ketika melihat skema permainan Elgacor nan menggunakan strategi 4-2-1-3 serupa Argentina berjalan maksimal terutama penguasaan lini tengah.
"Saya memang suka dua pemain itu (Joshua Kimmich dan Sabitzer) makanya bisa begitu maksimal," paparnya seusai pertandingan.
Di babak kedua malahan Elgacor makin sengit menggempur pertahanan Argentina. Alhasil, baru menit ke-52 jala gawang Argentina kembali bergetar lewat sepakan terukur M. Tel. Indonesia menang 2-0.
Meski Argentina sempat membuat gol di menit ke-66, Elgacor sama sekali tak bermain bertahan dan menunggu sebab di menit 78 Choupo-Moting berhasil menceploskan bola ke gawang Argentina. Skor 3-1 untuk kemenangan Indonesia tak berubah hingga peluit panjang babak kedua pertandingan pertama.
Sedikit kilas balik perjalanan Elgacor di ajang IESF 14th World E-Sport Championships 2022. Beroleh privilege sebagai tuan rumah, Elgacor tak perlu berlaga dari babak play-in nan mempertandingkan 67 tim sebab Indonesia langsung menunggu di fase lanjutan Upper-Lower Bracket hingga Grand Final.
Di babak penentuan Upper Bracket, atau kali perdana tampil di gelaran WEC 2022, Elgacor mampu menang dua pertandingan langsung meski sempat terseok-seok di babak awal melawan Serbia, pada Kamis (8/12).
Esoknya, Jumat (9/12), di pagi hari, Elgacor menang mudah dua pertandingan langsung atas Arab Saudi dan sore hari mampu mengalahkan Argentina dengan skor 2-1. Argentina nan kalah dari Indonesia harus menghadapi Turki di pertandingan final Upper Bracket.
Baca juga:

Siang tadi, Sabtu (10/12), laga final Upper Bracket dimenangkan Argentina dengan skor 2-1 sehingga Negeri Tango pada malam hari 19.00 WITA kembali berhadapan di Grand Final melawan Tim Garuda. Pertandingan Grand Final digelar di Earth Stage atau panggung luar ruangan terbesar dan termegah dekat bibir pantai nan satu-satunya menggelar laga Esport.
Lanjut ke pertandingan, di laga kedua babak pertama, Elgacor bermain kesetanan dengan membuat tiga gol langsung, antara lain Sane menit 13, Mane menit 24, dan M. Tel menit 35. Pemain Argentina Reynaldo Andres Molina Alfonsin bahkan terlihat tertunduk lesu begitu Elgacor mencetak gol ketiga.
Pada babak kedua, Elgacor tak lagi agresif bahkan terlihat tampil lebih hati-hati, menunggu, lebih lama menahan bola. Ketika ada kesempatan mencuri bola, umpan menyusur langsung dikirim ke M. Tel di depan seorang diri mengolah bola untuk sejurus kemudian diberikan kepada rekan-rekannya lalu menari-nari dengan bola. Aksi tersebut bahkan disambut para penonton dengan teriakan, "Eaaa! Eaaa! Eaa!". Pertandingan berakhir 0-3 untuk kemenangan Indonesia.
"Saya selalu melihat bagian lemah tim Argentina ada di tengah sama sayap, makanya saya manfaatkan pemain tengah dan sayap saya," kata Elgacor membongkar rahasia bisa mengungguli permainannya di tiap babak atas Argentina.
Jika di pertandingan ketiga Elgacor mampu memenangkan laga maka Indonesia berhak mengangkat trofi eFootball WEC 2022. Namun, jika sebaliknya maka pertandingan diteruskan karena menggunakan skema BO 5.
Pertandingan ketiga babak pertama jauh lebih seru dibandingkan dua sebelumnya, sebab Argentina bisa mengembangkan pertandingan untuk tak terburu-buru memberi umpan langsung ke ujung tombak mereka. Meski Indonesia unggul cepat di menit ke-4 lewat sepakan M. Tel, Argentina mampu membalas di menit 10.
Di babak kedua, kombinasi serangan Elgacor dari tengah ke sayap lalu diolah menjadi sodoran ke jantung permainan lawan membuat Indonesia bisa mencetak dua gol lewat M. Tel pada menit ke-55 dan Mane di menit ke-64.
Elgacor benar-benar menikmati pertandingan bahkan sering membalikkan dari lini tengah ke pemain belakang lalu ke kiper kemudian diulang kembali. Bahkan pendukung Indonesia sudah menari-nari sejak menit 80 seolah sudah percaya diri Elgacor menang.
Saat peluit panjang ditiup, Elgacor membuka kaca mata, meneteskan air mata, tak sanggup menahan haru atas kemenangannya di laga Grand Final. Timnas eFootball Indonesia akhirnya menjadi juara dunia di ajang IESF 14th World E-Sport Championships 2022.
"Pastinya senang sudah berhasil menang. Kemenangan ini saya persembahkan buat seluruh masyarakat Indonesia," pungkas Elgacor. (And)
Baca juga:
Tekuk Argentina, Timnas Indonesia Berhasil Melaju ke Grand Final 'eFootball' WEC 2022