Cuaca Buruk Bikin Inflasi di Januari

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Februari 2021
Cuaca Buruk Bikin Inflasi di Januari
Pasar. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Cuaca buruk dengan intensitas curah hujan tinggi turut mempengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen. BPS mencatat, pada Januari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,95. Dari 90 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.

"Adanya dampak La Nina sehingga menyebabkan banjir di beberapa sentra produksi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin (1/2).

Baca Juga:

Tekan Penyebaran COVID-19, Polisi Bagikan Masker ke Pedagang Pasar Kemayoran

Beberapa komoditas dari makanan minuman dan tembakau memberikan andil terhadap kenaikan harga. Komoditas yang mengalami kenaikan harga karena cuaca buruk itu di antaranya cabai rawit dan ikan segar.

Cabai rawit memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen, kemudian ikan segar memberikan andil kepada terhadap inflasi sebesar 0,04 persen. Cabai rawit kenaikan terjadi di 87 kota, tertinggi di Kupang kemudian di Bima.

Sementara itu komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah tempe dan tahu yang masing-masing memberikan andil terhadap inflasi mencapai 0,03 persen dan 0,02 persen.

Kenaikan harga tempe dan tahu itu, karena dipicu kenaikan harga impor kedelai di pasar internasional harga tempe dan tahu meningkat.

BPS meminta pemerintah mewaspadai bencana banjir di beberapa daerah karena berpotensi menganggu pasokan beberapa komoditas salah satunya yang terpenting adalah beras.

Meski selama dua tahun terakhir, pergerakan harga beras stabil dan tidak berpengaruh kepada inflasi.

"Berharap banjir pengaruhnya tidak akan begitu buruk sehingga potensi yang kita miliki tetap akan terjaga," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. (Foto: BPS)

Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 105,54 dan terendah terjadi di Balikpapan dan Ambon sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,38 dan 105,54.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 103,86 dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,16.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Januari) 2021 sebesar 0,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,55 persen.

Komponen inti pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Januari) 2021 sebesar 0,14 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,56 persen. (Asp)

Baca Juga:

BPS: Sebagian Besar Kunjungan Wisman Desember 2020 untuk Bisnis

#Pasar Induk #Sembako #Cuaca Buruk #Badan Pusat Statistik
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan