BERMAIN gadget sudah seperti kegiatan wajib ketika di tongkrongan. Perangkat gadget pasti membutuhkan daya listrik atau baterai untuk memainkannya. Oleh karena itu, salah satu dari anak tongkrongan biasanya sudah siap sedia dengan colokan tambahan ini.
Tempat tongrkongan biasanya hanya tersedia satu sampai dua colokan saja. Ini mmebuat colokan paralel sangat dibutuhkan oleh anak-anak tongkrongan. Tujuannya supaya anak-anak tongkrongan tidak pisah mencari colokan masing-masing.
Baca juga:
Ada berbagai bentuk colokan ketika di tongkrongan dengan kemudahan dan kesulitannya masing-masing. Apa saja?
1. Colokan satu deret

Colokan ini berbentuk memanjang dan lubang colokan biasanya berderet. Ada juga lampu indikator dan tombol ON\OFF. Terdapat beberapa lubang colokan, tetapi kebanyakan ada tiga sampai lima lubang.
Terkadang tombol ON/OFF juga tidak berfungsi karena sering dipencet. Hal ini membuat jiwa teknik salah satu anak tongkrongan bergejolak. Mere membongkar colokan tersebut dan diganti arus listriknya untuk langsung terhubung ke lubang colokan tanpa harus melalui jalur tombol ON\OFF.
2. Colokan bulat (kabel roll)

Colokan ini biasanya memiliki empat lubang dan sering disebut juga Kabel roll. Mengapa begitu karena untuk menggunakannya harus diputar untuk memanjangkan kabel colokan ke arus listrik utama.
Tidak banyak anak-anak tongkrongan yang membawa colokan ini karena memang tidak praktis mengingat ukurannya cukup besar. Colokan ini tidak muat dalam tas kecil dan memakan tempat jika disimpan di tas biasa.
Baca juga:
Bahasa 'G', Kode Rahasia Tongkrongan Pelajar Generasi 90-an Negeri Aing
3. Colokan T

Berbentuk seperti huruf T, colokan ini memiliki tiga lubang colokan, di samping kanan, kiri dan atas. Memang dari segi ukuran colokan ini lebih kecil dari colokan paralel lainnya. Sehingga colokan ini praktis dibawa kemana-mana karena tanpa kabel.
Tetapi di balik kepraktisannya, colokan ini hanya terbatas dengan tiga colokan saja, tidak bisa lebih. Walaupun bisa, biasanya anak-anak tongkrongan mengakalinya dengan menambahkan colokan T lagi di atasnya, sehingga bertingkat. Tetapi hal tersebut tidak baik untuk dilakukan karena dapat memicu korsleting listrik.
4. Colokan buatan sendiri

Anak tongkrongan juga kreatif. Colokan buatan sendiri menjadi jalan terakhir jika anak-anak tongkrongan tidak mempunyai colokan paralel bersama. Dengan pengumpulan dana ’dua ribu pertama’, jiwa teknisi salah satu anak tongkrongan bergejolak untuk membuat sebuah colokan paralel sendiri.
Umumnya colokan buatan sendiri ini berbentuk persis seperti colokan satu deret, karena dinilai mudah perakitannya. Bahan-bahannya juga dibeli terpisah. Wadah colokan dapat menyesuaikan jumlah anak-anak di tongkrongan. Tapi biasanya colokan buatan ini memiliki lima lubang. (rzk)
Baca juga:
Kelakuan Tongkrongan Pelajar Negeri Aing Ketika Nugas di Kafe