AMBISI untuk hidup terkadang bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri. Ketika hal tersebut berhasil dijalankan dalam hidup maka akan menjadi sesuatu yang membahagiakan, namun ketika tidak tak jarang seseorang akan mengalami apa yang dinamakan productivity anxiety atau kecemasan terkait produktivitas.
Seperti dikabarkan Hindustan Times , Jumat (2/6), terapis Carrie Howard menjelaskan productivity anxiety merupakan kecemasan yang terjadi ketika seseorang merasa tidak puas dengan cara hidup yang dijalani. Kecemasan tersebut bisa mempengaruhi mental dan emosional seseorang.
Baca juga:
Drama Korea untuk Kamu Penderita Anxiety

Menurut Howard berikut tanda-tanda seseorang mengalami productivity anxienty:
1. Selalu berusaha sibuk
Terkadang, seseorang yang mengalami productivity anxiety menggunakan perasaan sibuk untuk menghindari perasaan dan emosi tidak nyaman yang mungkin muncul saat mencoba untuk duduk diam dan beristirahat.
2. Sulit bersantai
Seseorang yang mengalami productivity anxiety akan mengalami kesulitan untuk bersantai. Sebab ia terus merasa harus bekerja keras. Setiap kali mencoba untuk istirahat, tak jarang ia diselimuti rasa bersalah dan malu.
3. Merasa tidak berharga saat istirahat
Ia kerap membandingkan harga diri dengan kinerja yang dilakukan. Untuk itu, ia selalu merasa tidak berharga setiap kali mencoba untuk bersantai dan beristirahat.
Baca juga:
Cara Menghilangkan Anxiety dalam Sebuah Hubungan Asmara

4. Menunda pekerjaan
Bahkan, terkadang alasan sebenarnya di balik penundaan dan menghindari tugas tertentu adalah takut tidak bisa melakukannya dengan cukup baik.
5. Burnout
Biasanya, productivity anxiety bisa membuat seseorang merasa lelah, kehabisan sumber daya dan kehilangan motivasi untuk kembali bekerja.
Lebih lanjut, Howard pun kemudian membagikan beberapa tips untuk memerangi productivity anxiety salah satunya dengan melakukan afirmasi positif. Terlepas dari kinerja yang telah dilakukan, tetaplah memberikan afirmasi yang positif terhadap diri sendiri.
Kemudian jangan lupa untuk jadwalkan istirahat. Pahamilah bahwa perlu keseimbangan antara jumlah waktu untuk bekerja dan beristirahat. Gunakanlah waktu istirahat untuk menyegarkan pikiranmu.
Terakhir, jelajahi alasannya. Memahami penyebab masalah mengapa kamu selalu mencoba tetap sibuk dan menghindari emosi tertentu akan membantumu bisa mendapatkan lebih banyak kejelasan tentang dirimu sendiri. (Far)
Baca juga: