Karier

Ciri-Ciri Budaya Kerja Buruk di Perusahaan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Oktober 2021
Ciri-Ciri Budaya Kerja Buruk di Perusahaan
Pastikan kantormu memiliki budaya kerja yang sehat. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

BUDAYA kerja di kantor bisa menjadi senjata terbesar atau bahkan kekalahan telak dari kariermu sebagai karyawan. Tentunya budaya kerja ini terbentuk dari sistem kerja yang diterapkan oleh pimpinan dan didukung oleh relasi pertemanan antar karyawan.

Sayangnya tak semua perusahaan memiliki budaya kerja yang sehat. Beberapa di antaranya bahkan memilih untuk tutup mata karena hanya mementingkan cuan, cuan, dan cuan.

Mengutip laman builtin, sebaiknya kamu tidak menganggap sepele mengenai budaya kantor yang buruk. Karena nyatanya budaya di kantor sangat memengaruhi produktivitas kerja para karyawan dan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.

Budaya yang buruk tentunya harus dipangkas habis demi menciptakan suasana kerja yang sehat dan produktif. Bagaimana ciri-cirinya?

Baca juga:

3 Tips Meningkatkan Kepercayaan Diri di Lingkungan Kerja

1. Tidak ada karyawan yang bertahan lama

Ciri-Ciri Budaya Kerja Buruk di Perusahaan
Banyak karyawan yang resign meskipun belum lama bekerja di kantor tersebut. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Sebelum memutuskan untuk bekerja di sebuah kantor, ada baiknya jika kamu riset mendalam terlebih dahulu. Selain mempelajari sistem kerja di kantor tersebut, cari tahu juga berapa rata-rata waktu karyawan bekerja di sana.

Jika tidak ada karyawan yang bertahan lama, bisa jadi mereka tidak tahan dengan budaya kerja yang buruk di kantor tersebut.

2. Sering lembur

Ciri-Ciri Budaya Kerja Buruk di Perusahaan
Terus menerus diminta untuk kerja lembur. (Foto: Pixabay/islandworks)

Karyawan memiliki batas waktu kerja selama delapan sampai sembilan jam dalam sehari. Jika melewati batas tersebut, atasan wajib memberikan kompensasi berupa uang lembur. Tetapi perlu diketahui, istilah lembur ada karena hanya dilakukan pada saat tertentu saja.

Jika setelah bekerja di kantor tersebut kamu malah sering lembur karena terus menerus diberikan tambahan pekerjaan sampai detik-detik jam pulang, dapat dipastikan budaya kerja di kantor tersebut sangatlah buruk.

Baca juga:

Menjadi Produktif tak Sama dengan Bekerja Berlebihan

3. Tidak ada jobdesk yang jelas

Ciri-Ciri Budaya Kerja Buruk di Perusahaan
Jobdesk yang diberikan tidak sesuai. (Foto: Pixabay/Aymanejed)

Melamar pekerjaan di sebuah perusahaan tentunya harus berdasarkan latar belakang pendidikan yang kamu miliki. Tujuannya agar jobdesk yang diberikan oleh atasan nantinya sesuai dengan jabatan pekerjaannya.

Sebagai contoh, seorang marketing tidak perlu menerima keluhan dari pelanggan karena itu merupakan tugas dari customer service.

Tetapi jika atasan dengan asal memintamu melakukan pekerjaan yang bukan jobdesk, artinya kantor tersebut tidak bisa memberikan sistem kerja yang profesional.

4. Seluruh karyawan sering bergosip

Ciri-Ciri Budaya Kerja Buruk di Perusahaan
Tidak produktif karena sibuk bergosip. (Foto: Pixabay/RobinHiggins)

Tidak ada waktu untuk bergosip jika seluruh karyawan kantor memiliki jiwa yang produktif. Tidak sulit kok mencari tahu apakah kantormu memiliki budaya kerja yang sehat atau buruk.

Dekatkan diri kepada karyawan kantor yang lain dan lihat apakah mereka mengajak dirimu untuk bergosip? Tapi hati-hati ya, karena besar risiko untuk kamu dijadikan kambing hitam. Lebih baik resign dan cari perusahaan lain yang memiliki budaya kerja sehat. (Mar)

Baca juga:

Lika-Liku Pemuda Tangguh Pekerja Lepas

#Pekerja Kantoran #Karier #Sukses Berkarier #Perusahaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.
Bagikan