MerahPutih.com – Bukan hanya masyarakat biasa yang menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, yang menjadi lokasi untuk mengetahui keampuhan vaksin yang hasil kerja sama dengan Tiongkok.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jabar dr Eka Mulyana SpOT Mkes, SH, MHKes menjadi salah seorang yang juga ikut uji coba vaksin COVID-19. Ia sudah menjalani penyuntikan vaksi ini yang pada tahap 1 dan 2, yang diuji cobakan pada hewan hasil menggembirakan sehingga bisa masuk ke tahap 3 untuk diujicobakan pada manusia.
Eka menegaskan, setiap vaksin maupun obat yang dipakai di dunia medis, telah melalui tahapan uji coba dengan prosedur ketat. Misalnya, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd, masuk tahap 3 atau tahap akhir tengah diteliti oleh Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Unpad kepada 1.620 relawan di Bandung.
Baca Juga:
Selain Nasional, Pecah Rekor Penambahan Kasus COVID-19 Juga Terjadi di Jakarta
“Obat dari warung dan apotek melalui pengujian penelitian seperti itu. Begitu juga vaksin. Cuma karena sekarang pandemi orang baru tahu sekarang. Mungkin banyak yang menyangka vaksin langsung diujicoba ke manusia karena selama ini kan kita tidak tahu, tahunya sudah jadi obat di apotek,” kata Eka, saat dihubungi, Kamis (27/8).
Eka sendiri sebagai perwakilan dair IDI Jabar yang menjadi relawan vaksin. Dengan menjadi relawan, Eka ingin berkontribusi dalam mengatasi pandemi sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang vaksin.
“Kami dari IDI Jabar turut serta sebagai relawan uji vaksin virus SARS CoV 2 dan kita sudah berlangsung sampai V1 atau tingkat uji klinis pertama. Rencananya dalam waktu dekat masuk ke tingkat V2 atau masuk penyuntikan tahap dua. Dan alhamdulillah sejauh ini tidak ada keluhan atau dampak yang tidak diinginkan,” kata Eka.
Eka disuntik berbarengan dengan relawan lainnya dari masyarakat. Uji coba penyuntikan vaksin dimulai 11 Agustus lalu dan masih berlangsung hingga kini. Eka masuk dalam gelombang pertama. Selain sebagai Ketua IDI Wilayah Jabar, sehari-hari Eka bekerja sebagai dokter spesialis tulang.
“Kami dari IDI Jabar juga turut serta menjadi relawan tujuannya tidak lain turut serta sukseskan sambil memberikan edukasi juga ke masyarakat bahwa vaksin ini untuk kepentingan bersama dan insha allah aman,” katanya.
Paling tidak ada 10 dokter dari IDI Jabar yang diterima sebagai relawan. Lewat keikutsertaan menjadi relawan, Eka dan IDI Jabar berharap pandemi bisa segera berakhir.
“Kami tentu saja dari dokter IDI Jabar ingin edukasi, juga menunjukkan bahwa vaksin ini insha allah aman dan untuk kepentingan kita bersama, intinya begitu,” terangnya.
Eka menegaskan, tidak merasakan dampak tertentu setelah menjalani penyuntikan. Menurutnya, panitia penelitian uji coba telah melakukan skrining ketat dalam memilih relawan.

Setelah penyuntikan, juga dilakukan pengawasan lebih ketat lagi untuk melihat kerja vaksin di tubuh relawan. Walaupun ada reaksi setelah penyuntikan, reaksi ini bersifat lokal dan hilang dengan segera.
“Pada saat penyuntikan terasa reaksi lokal di tempat yang disuntik tapi hari itu juga segera hilang lagi, sama seperti suntik-suntik lainnya. Penyuntikan sendiri dilakukan di pangkal lengan kiri,"
Ia mengaku, aktivitas pascapenyuntikan juga berjalan seperti biasa. Sehari-hari Eka praktek ke rumah sakit tempatnya bekerja dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, yaitu mengenakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.
“Bukan berarti setelah suntik vaksin kita bebas. Protokol kesehatan tetap harus jalan,” katanya.
Pemerintah berharap, 15 juta orang bisa mendapatkan 30 juta vaksin pada akhir 2020 jika uji klinis vaksin COVID-19 yang dikerjasamakan dengan dua negara itu berjalan dengan baik.
Sinovac berkomitmen menyediakan bahan baku vaksin COVID-19 sebanyak 20 juta dosis pada akhir 2020 dan komitmen pasokan bahan baku untuk 2021 sebesar 250 juta dosis dengan overfill (kelebihan) 10 persen sedangkan G42 berkomitmen untuk menyediakan 10 juta vaksin pada Desember 2020 dan 50 juta dosis pada kuartal pertama pada 2021. (Iman Ha/ Jawa Barat).
Baca Juga:
Pemerintah Tengah Negosiasi Beli Vaksin COVID-19 Tiongkok