Cerita Febri Diansyah Soal Ketatnya Proses Seleksi Pegawai KPK

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 07 Mei 2021
Cerita Febri Diansyah Soal Ketatnya Proses Seleksi Pegawai KPK
Febri Diansyah. (Foto: Antara).

MerahPutih.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menceritakan pengalamannya saat mendaftar menjadi pegawai lembaga antirasuah. Saat itu Febri mengikuti seleksi menjadi pegawai KPK lewat program Indonesia Memanggil.

"Ya, karena kami yang ikut seleksi merasa terpanggil untuk berbakti pada Indonesia," kata Febri dikutip dari akun Twitternya, @febridiansyah, Jumat (7/5).

Baca Juga:

WP KPK: Tes Wawasan Kebangsaan Jadi Alat Singkirkan Pegawai Berintegritas

Febri mengatakan dirinya lolos seleksi program Indonesia Memanggil ke 7 bersama 159 pegawai lainnya sekitar tahun 2013.

"Seluruh tes sebelum tahap wawancara unit kerja dilakukan oleh konsultan Independen yang berpengalaman melakukan tes serupa untuk sejumlah lembaga negara/swasta," katanya.

Adapun tahap pertama yakni seleksi administrasi. Dalam tahap ini, ada beberapa pertanyaan awal tentang pondasi-pondasi Integritas dan motivasi masuk KPK. Sementara pada tahap kedua, dilakukan tes potensi.

"Kalau melihat tes masuk PNS, ada beberapa soal yang mirip. Tapi saya merasakan tesnya sangat berat hari itu. Selain menguji potensi IQ juga kesabaran dan konsistensi," jelas dia.

Pada tahap ketiga dilakukan tes kompetensi sesuai dengan bidang dan pengetahuan umum tentang berbangsa & bernegara, hukum dan pemberantasan korupsi. Lalu pada tahap keempat dilakukan tes bahasa Inggris.

"Karena saya melamar sebagai Penyelidik, ada juga pertanyaan tentang audit," ujarnya.

Febri Diansyah
Febri Diansyah. (Foto: MP/Ponco)

Lalu pada tahap kompetensi juga terdapat wawancara dengan konsultan. Menurut Febri, saat itu pewawancara hanya menggali hal yang relevan darinya. Bahkan ada pertanyaan mendalam tentang integritas dan independensi.

"Termasuk pertanyaan, apa yang akan anda lakukan jika tahu atasan salah?. Saya jawab, saya akan ingatkan dengan cara yang tepat," ungkap Febri.

Pegiat antikorupsi ini juga ditanyai soal situasi yang paling sulit ketika harus memilih kepentingan pribadi dengan kepentingan pelaksanaan tugas. Pun terkait kepemimpinan tim dan pengambilan keputusan.

"Saya memahami, ini pertanyaan sangat penting karena terkait aspek kepemimpinan dan konflik kepentingan," imbuhnya.

Kemudian terdapat sesi Leaderless Group Discussion yang membahas tentang nilai-nilai dasar antikorupsi seperti kejujuran dan bgaimana membangun prinsip antikorupsi dalam kehidupan masyarakat hingga bernegara.

"Proses yang dilalui cukup panjang dan saringan yang sangat ketat. Terakhir kami mengikuti tes kesehatan," kata dia.

Baca Juga:

Sejumlah Alasan Tes Kebangsaan Calon ASN KPK Dinilai Salah Kaprah

Setelah seluruh tahapan dilalui, kata Febri, peserta yang lolos seleksi dipanggil wawancara dengan unit kerja. Dia menyebut calon pegawai yang lolos tahap wawancara unit kerja ini berarti telah memenuhi kompetensi dasar. Sebelumnya KPK juga menerjunkan tim profiling ke masing-masing calon.

"Pada fase wawancara inilah digali sedemikian rupa kemampuan dan latar belakang," tutup dia. (Pon)

#KPK #Febri Diansyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan