Cerita Desainer Asal Palestina Berjuang untuk Negerinya Lewat Fesyen


Dia kerap memasukkan budaya dan akar Palestinanya ke dalam desainnya. (Foto: YouTube/Bravo)
MerahPutih.com - Palestina hingga hari ini masih dalam penjajahan Israel. Gerakan perlawanan bersenjata Hamas berusaha mempertahankan negeri ini semampu mungkin.
Di luar perjuangan bersenjata, beberapa orang Palestina berjuang dengan cara yang tak biasa. Salah satunya Rami Kashou yang berjuang lewat fesyen.
Kepada businessinsider.com (24/1), Rami mengisahkan perjalanan dan perjuangannya menjadi desainer. Dia lahir di Yerusalem, tapi besar di Ramallah, kota yang dikuasai Fatah, organisasi perjuangan Palestina selain Hamas.
Hidup Rami tak mudah. Saat berumur lima tahun, ibunya meninggal karena pembekuan darah di otak. "Nenekku mengenakan pakaian hitam selama lebih dari satu dekade, patah hati karena kehilangan putrinya," ungkap Rami.
Rami tumbuh pada masa intifada kedua (2000-an) di bawah pendudukan militer Israel. Ada banyak batasan. Ada jam malam yang mengharuskan sekolah diliburkan dan murid-murid tidak diperbolehkan meninggalkan rumah.
Baca juga:
Dukungan Rocket Rockers dan Noh Salleh untuk Palestina di Lagu 'Barisan Kebencian'
Untuk mengisi hari-hari membosankan itu, Rami membuat sketsa desain busana di buku catatan sekolahnya.
"Aku ingin menjadi seorang desainer sejak berusia 7 tahun. Aku menghabiskan waktu berjam-jam di kamar untuk membuat sketsa. Membuat sketsa seperti menciptakan realitas yang berbeda dari apa yang menimpaku dan setiap warga Palestina lainnya," ungkap Rami.
Ketertarikan Rami pada fesyen muncul setelah menonton acara TV berjudul Style with Elsa Klensch. Dia mulai gemar memilih-milah pakaian. Dia juga mendesain pakaian untuk boneka barbie milik adik perempuannya.
Menurut Rami, membuat pakaian sendiri merupakan salah satu cara untuk menjadi modis karena orang-orang Palestina tidak punya banyak akses ke seluruh dunia.
Setelah lulus SMA, Rami pindah ke AS. Ini jadi momen paling ajaib dalam hidupnya. Di negeri kelahirannya, dia harus melewati pos pemeriksaan militer hanya untuk pergi beberapa ratus meter saja. Di AS, tak ada hal seperti itu.
"Orang-orang dapat mengembangkan karier mereka dan hidup tanpa ancaman atau gangguan terus-menerus," ungkap Rami.
Rami masuk sekolah desain, tapi tak selesai. Dia kemudian mengembangkan kemampuannya di sebuah butik. Dia mulai mendandani selebriti seperti Paris Hilton, Penelope Cruz, dan Kim Kardashian di karpet merah.
Meski lama tinggal di AS, Rami tak pernah melupakan Palestina. Gaya busananya mencerminkan kekuatan perempuan Palestina yang pernah mewarnai hidupnya.
"Aku suka menggunakan kain lembut dan halus yang tampak hidup saat dipakai. Itu berasal dari budaya di mana perempuan mengenakan kain, baik itu selendang, kerudung, atau gaun panjang. Unsur formalitas tersebut dipadukan dengan sensibilitas global, yang terinspirasi oleh Amerika Serikat dan karpet merah (Oscar)," tutur Rami.
Dalam lima tahun terakhir, Rami kerap memasukkan budaya dan akar Palestinanya ke dalam desainnya. Dia menyulam motif pohon zaitun, pohon yang jamak tumbuh di Palestina.
"Aku ingin berbagi bagaimana kami mendokumentasikan warisan budaya, lingkungan sekitar, dan sejarah kami melalui bentuk seni sulaman," kata Rami.
Rami ingin orang yang membeli karyanya dapat belajar lebih banyak tentang budaya Palestina selain dari berita utama di media arus utama.
Baginya, memasukkan Palestina ke desainnya adalah sebentuk hubungan kembali dengan akar. Dia yakin di dalam akar ada keindahan.
"Berbagi lebih banyak tentang identitas dan budaya Palestina berarti juga berbagi keindahan di mana pun di dunia. Dan keindahan itu juga ada di Palestina," tutup Rami. (dru)
Baca juga:
Kirim Bantuan ke Palestina, Prabowo: Anggota TNI Hadapi Misi Berbahaya
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
