Film
Cengeng Bukan Pilihan, 5 Pelajaran Hidup di 'The Pursuit of Happyness' Bisa Jadi Motivasi
The Pursuit of Happyness adalah film drama biografi AS 2006 yang disutradarai oleh Gabriele Muccino dan diproduseri Will Smith.
Salah satu film terbaik pada masanya ini menceritakan tentang kisah lika liku hidup seorang ayah bernama Chris Gardner (Will Smith) untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
Dibintangi oleh Jaden Smith dan Thandie Newton, film ini banyak mengajarkan kita tentang arti bersyukur dan berusaha menggapai mimpi.
Baca juga:
Enggak Cengeng, Karakter Utama di 5 Film Ini Tidak Menyerah pada Keadaan
Tidak jarang banyak penonton yang terharu setelah menyaksikan film ini. Akting Will Smith dan anaknya, Jayden Smith di film ini sungguh apik dan menyentuh.
Melansir laman Medium dan Knowlab, berikut lima pelajaran hidup yang bisa kita petik dari film The Pursuit of Happyness.
1. Lindungi mimpimu
Setiap orang di dunia ini pasti memiliki mimpinya masing-masing. Setiap orang juga tidak ada salahnya untuk bermimpi setinggi mungkin walaupun tampaknya mustahli.
Ya, sama seperti Gardner yang mulai mengejar kebahagiannya dan dia menghadapi banyak tantangan dalam hidupnya.
Kehilangan rumahnya, terpisah dari sang istri, ditangkap polisi, hingga mencari tempat tinggal untuk tidur bersama sang anak.
Suatu ketika ia berkata kepada putranya,“jangan pernah mendengarkan kata orang, kamu tidak bisa melakukannya. Orang tidak dapat melakukan sesuatu sendiri, mereka ingin memberitahumu kamu tidak bisa. Kamu punya mimpi, kamu harus melindunginya.” Kita harus mengelilingi hidup dengan orang-orang yang percaya dan mendukung mimpi kita.
2. Punya keberanian untuk berbicara tentang diri sendiri
Ketika Gardner mengatakan ia akan bekerja menjadi pialang saham, istrinya justru mengolok-ngolok dan mengatakan bahwa dia tidak bisa melakukannya.
Hal yang sama terjadi ketika saat wawancara magang, Gardner datang dengan pakaian yang tidak layak karena baru saja ditahan di kantor polisi. Ketika sesi wawancara, Gardner berbicara tentang dirinya sendiri dari lubuk hati yang paling dalam.
Berbicara mengenai diri sendiri terkadang sangat sulit, apalagi saat wawancara pekerjaan. Film ini mengajarkan kita ketika ditanya tentang diri sendiri, jangan pernah takut dan berbicara apa adanya saja.
Kepercayaan dirimu akan memberimu kesempatan. Kalau pun gagal, setidaknya kamu gagal dengan cara terhormat karena sudah berani berbicara apa adanya. Siapa pun yang berbicara tentang diri mereka sendiri, mereka memiliki keberanian yang luar biasa.
Baca juga:
3. Kegagalan bukan akhir perjalanan
Dalam film tersebut, Gardner seringkali mengalami kegagalan. Di saat merasa gagal, Gardner menganggap bahwa ia sudah cukup baik.
Ia selalu mengisi pikirannya dengan hal-hal positif dan tetap berusaha. Segala cara ia lakukan demi menafkahi keluarganya dan mengalami penolakan berkali-kali.
Film ini mengajarkan kita untuk menerima kegagalan sebagai sebuah proses dan motivasi untuk bekerja lebih keras dan cerdas.
Jika kamu berusaha dan gagal beberapa kali, percayalah Tuhan akan melihat usahamu dan memberikanmu yang terbaik.
4. Jangan tinggalkan tanggung jawab
Chris Gardner adalah sosok ayah yang luar biasa. Ketika sang istri mendapat pekerjaan di New York, Gardner memintanya agar sang anak, Christopher untuk tinggal bersamanya.
Tekadnya begitu besar kepada Christopher meskipun ia belum memiliki pekerjaan dan uang untuk memberi sang anak makan.
Di tengah kesulitannya, Gardner selalu memberikan kenyamanan untuk Christopher dan tidak ingin putranya sedih. Hingga suatu saat, ketika ia diterima di perusahaan pialang saham, Gardner tetap setia kepada sang anak dan istrinya.
5. Sebarkan kebahagiaan
Meskipun berada di kondisi yang sangat sulit, kita harus berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Hal ini tampak ketika Gardner bangkrut dan diusir oleh pemilik rumahnya.
Ia terpaksa mencari tempat tinggal dengan hanya membawa uang yang sangat minim. Saat larut malam, Gardner dan putranya pergi ke stasiun kerea terdekat untuk memutuskan pergi.
Kondisi stasiun saat itu hanya mereka berdua. Ketika menunggu kereta yang tidak kunjung datang, Gardner berusaha menghibur putranya dengan cara bercerita fiksi. (and)
Baca juga: