CEAPAD ke-2, Indonesia Dorong Rekonstruksi dan Pemulihan Ekonomi Palestina
MerahPutih.Com - Persiapan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Development (CEAPAD) ke-2 tengah berlangsung di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir menyatakan Indonesia mendorong upaya-upaya rekonstruksi dan pemulihan ekonomi Palestina.
Dalam pertemuan Pejabat Senior Konferensi tentang Kerja Sama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (SOM CEAPAD) ke-2 Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung Palestina.
Indonesia menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan pertemuan yang bertujuan untuk mempersiapkan "Conference on Cooperation among East Asian Countries for Development" (CEAPAD) tingkat menteri yang ketiga di Thailand pada 27 Juni 2018.
"Selain bantuan kemanusiaan, kita harus mendukung upaya rekonstruksi dan pemulihan ekonomi Palestina. Untuk mencapainya, kita harus meningkatkan sistem keuangan dan program-program pembangunan kapasitas kita, dan pada saat yang sama memperkuat partisipasi masyarakat sipil dan sektor swasta," kata Fachir dalam kata sambutan di hadapan perserta pertemuan itu di Jakarta, Kamis (31/5).
Pertemuan tersebut diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Palestina, Jepang, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Republik Korea, Malaysia, Vietnam, Bank Pembangunan Islam (IDB), dan Badan Pekerjaan dan Bantuan Perserikatan Bangsa-bangsa bagi Pengungsi Palestina di Timur Jauh (UNRWA).
Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Palestina Taysir Jaradat.
Wamenlu Fachir mengatakan Indonesia selalu aktif mendukung perjuangan dan perdamaian bangsa Palestina.
Menurut dia, keputusan Amerika Serikat yang telah memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem telah membahayakan proses perdamaian serta menuai kecaman dan demonstrasi.
"Kami sangat mengutuk pembunuhan orang-orang Palestina termasuk perempuan dan anak-anak oleh tentara Israel," tuturnya.
Fachir sebagaimana dilansir Antara mengatakan CEAPAD menjadi upaya yang kuat dalam memberikan bantuan ekonomi dan pembangunan bagi pemerintah dan rakyat Palestina.
Untuk itu, pertemuan itu diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mendorong pembangunan Palestina dan perdamaian kawasan.
CEAPAD didirikan atas prakarsa Jepang untuk mendukung perwujudan perdamaian melalui "two-state solution" untuk perdamaian Timur Tengah yang merupakan inti tantangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pertemuan tersebut memainkan peran penting dalam mempersiapkan CEAPAD tingkat menteri yang ke-tiga di Thailand pada 27 Juni 2018. CEAPAD tingkat menteri telah diadakan pada 2013 di Jepang dan 2014 di Jakarta, Indonesia.
"Sejak didirikan pada tahun 2013, CEAPAD telah berperan dalam memberikan bantuan ekonomi dan pembangunan termasuk bantuan teknis untuk rakyat Palestina," kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, A.M. Fachir dalam kata sambutan dalam pertemuan itu, Kamis.
Peserta pertemuan tersebut berasal dari Indonesia, Palestina,Jepang, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Republik Korea, Malaysia, Vietnam, Bank Pembangunan Islam (IDB), Badan Pekerjaan dan Bantuan Perserikatan Bangsa-bangsa bagi Pengungsi Palestina di Timur Jauh (UNRWA).
Tujuan utama dari konferensi itu adalah untuk mendukung upaya-upaya Palestina untuk membangun negaranya dengan berbagi pengalaman negara-negara Asia Timur dalam pembangunan ekonomi dan keahlian sebagai bantuan kepada warga Palestina dari para peserta, dan mendiskusikan cara-cara kerja sama yang efektif, sehingga dapat mempromosikan proses perdamaian Timur Tengah dan stabilitas regional.
Wamenlu Fachir berharap pembahasan dalam pertemuan itu akan mengevaluasi kebutuhan rakyat Palestina dan memberikan kontribusi yang sesuai untuk mendukung pembangunan bangsa Palestina.
Dia mengatakan pertemuan itu akan memenuhi upaya dan hasil positif yang diperoleh dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
"Saya dengan tulus berharap bahwa hasil musyawarah harus konkret, praktis, dapat dilaksanakan, dan yang paling penting yang memberikan dampak langsung bagi rakyat Palestina," ujarnya.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Saling Tembak Roket, Ketegangan di Jalur Gaza Meningkat