Inilah Catatan Penyakit Sukarno Sebelum Wafat Kondisi Bung Karno sebelum ambruk di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Anefo)

HARI ini, tepat 48 tahun yang lalu Indonesia berduka. Bapak Proklamator Kemerdekan, Sukarno meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Selatan. Kabar tersebut disiarkan langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI) sekitar jam 07:00 WIB.

Kepergian 'Putra Sang Fajar' ini meninggal dengan banyak misteri. Khususnya dalam hal penyebab utama kematiannya. Ahli Forensik, Abdul Mun'im Idries pernah berpendpat bahwa Presiden Pertama Indonesia tersebut meninggal karena komplikasi penyakit. Ia menderita gangguan ginjal dan jantung.

Suasana pemakaman Bung Karno. (Foto: pramukanewss.blogspot.com)
Suasana pemakaman Bung Karno. (Foto: pramukanewss.blogspot.com)

Pada 1960, Sukarno dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan menjalani perawatan di Wina, Austria. Mengutip keterangan Rachmawati, satu ginjal Bung Karno diangkat. Namun itu bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan Bung Karno meninggal. Mun'im mengatakan faktor psikologis juga berperan dalam kematian Sukarno.

Bung Karno selama Orde Baru harus menjalani hidup sebagai tahanan rumah. Ia diisolasi, dijauhkan dari rakyatnya. Akibatnya Bung Karno menjadi kurang perhatian. Sehingga, secara psikologisnya kehilangan eksistensi di hadapan rakyat Indonesia. Perpaduan penyakit inilah yang menjadi penyebab kematian Sukarno.

Memang jika ingin mengetahui sebab pasti kematiannya, bedah mayat mutlak harus dilakukan. Tapi menurut Mun'im khusus untuk kasus ini tidak perlu dilakukan, mengingat adanya rekam medis yang dibuat oleh tim dokter.

"Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan yang jelek dan tidak mendapat perawatan yang seharusnya, tidak adanya atensi, serta pudarnya eksistensi merupakan penjelasan yang rasional. Demikian perihal misteri kematian Bung Karno," tambah Mun'im dalam buku Indonesia X-File. (*)

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Ogoh-Ogoh dan Kegembiraan Anak Muda Sambut Nyepi
Tradisi
Ogoh-Ogoh dan Kegembiraan Anak Muda Sambut Nyepi

Perdana setelah dua tahun dilanda pandemi COVID-19.

Saatnya Melonggok ke Destinasi Wisata di Garut, Penuh Pesona
Travel
Saatnya Melonggok ke Destinasi Wisata di Garut, Penuh Pesona

Destinasi wisata Garut mulai dari Pantai Sayangheulang, Santolo, Rancabuaya, Cijeruk, sampai Sancang.

Aktivitas Bocah Meriahkan Ramadan
Tradisi
Aktivitas Bocah Meriahkan Ramadan

Di bulan Ramadan bagi anak-anak memiliki tradisi yang tak bisa mereka lewatkan.

Impian Sultan Malaka Bergelar Haji
Indonesiaku
Impian Sultan Malaka Bergelar Haji

Berbeda dengan leluhurnya, penguasa Malaka seterusnya justru menampik keluhuran perjalanan ibadah haji

Flexing Sekaligus Tingkatkan Kesehatan Mental di Tempat Tropis
Fun
Flexing Sekaligus Tingkatkan Kesehatan Mental di Tempat Tropis

Menghabiskan waktu di tempat tropis selain bisa flexing kesehatan mentalmu juga terjaga.

Ultah PB XIII ke-74, Teken MoU dengan ISI Surakarta Soal Pengembangan Seni Budaya
Tradisi
Ultah PB XIII ke-74, Teken MoU dengan ISI Surakarta Soal Pengembangan Seni Budaya

Kedua belah pihak bekerjasama dalam hal kerjasama pengembangan seni-budaya.

3 Kota Indonesia Masuk Daftar Smart City Dunia
Travel
3 Kota Indonesia Masuk Daftar Smart City Dunia

THE Smart City Observatory (SCO) telah merilis daftar Smart City Index (SCI) 2023.

Menanti Kain Tenun Donggala Masuk Kurikulum SMK
Tradisi
Menanti Kain Tenun Donggala Masuk Kurikulum SMK

Keterampilan yang memiliki latar belakang bisnis sehingga harusnya masuk dalam kurikulum belajar di sekolah khususnya SMK

Mantra Sunda Saat Sakit Perut Melanda
Indonesiaku
Mantra Sunda Saat Sakit Perut Melanda

Rapalan mantra pereda sakit perut atau jampe atau jangjawokan nyeri beuteung mengudara.

Naik Kelas, Labuan Bajo Hadirkan Dua Destinasi Baru dan Siap Jamu Event Internasional
Travel