Catatan Kritis 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 03 Februari 2020
Catatan Kritis 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin
Pedagang bingkai di Jalan Raya Pasar Minggu memperlihatkan bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Kamis (18/10) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

MerahPutih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai, dari masa pemerintahan Jokowi-Maruf Amin selama 100 hari, yang sangat terlihat pencapaian kinerja mereka adalah bagaimana melakukan konsolidasi politik.

Wempy mengatakan, semua kelompok yang selama ini bersebrangan diberikan ruang untuk masuk dalam pemerintahan.

Baca Juga

Mantan Komisioner Komnas HAM Bongkar Kegagalan Jokowi-Ma'ruf Selama 100 Hari Kerja

"Misalnya kita melihat, bagaimana rival abadi Jokowi yakni Pak Prabowo diberikan posisi sebagai menteri pertahanan RI. Itu menunjukan jiwa besar Jokowi yang mampu memberikan peran strategis kepada lawan politik," kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (3/2).

Wempy
Pengamat politik Wempy Hadir

Wempy menilai, hal itu tujuannya adalah agar tercipta kondusivitas bangsa dan negara.

"Dampaknya sangat jelas, ruang publik kita semakin sedikit sekali terlihat ada pembelahan antara kubu yang satu dengan kubu yang selain. Semua sudah melebur menjadi untuk membangun bangsa dan negara Indonesia," tambah dia.

Baca Juga

100 Hari Pemerintahan, Jokowi Disibukkan Upaya Berantas Mafia

Wempy juga melihat dalam perjalanan 100 hari ini masih banyak catatan panjang yang harus dilakukan oleh Jokowi. Misalnya soal penegakan hukum.

"Pemerintah mesti mendukung adanya penegakan hukum sehingga hukum benar-benar berlaku adil bagi siapapun. Apalagi kita ketahui bahwa banyak sekali Mega skandal yang merugikan negara ini," terang Wempy.

Ia berpandangan, penegakan hukum dan perbaikan terhadap Undang-undang juga menjadi PR bagi Jokowi agar selama lima tahun kedepan dapat diperbaiki.

Selain itu, persoalan ekonomi juga menjadi catatan penting. Perlu ada langkah nyata dalam melakukan pemberdayaan masyarakat agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi pada elit, tapi juga pada masyarakat kecil.

Baca Juga

100 Hari Kerja, Jokowi-Ma'ruf Dinilai Hanya Fokus Bagi-Bagi Jabatan

"Dengan demikian gap antara orang kaya dan miskin tidak semakin melebar. Perlu ada keberpihakan kebijakan dari pemerintah pusat hingga daerah agar terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutup Wempy. (Knu)

#Jokowi-Ma'ruf Amin
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan