PASANGAN bahagia terbukti dari cara mereka menyelesaikan masalah. Bukan saling diam ketika ada perbedaan pendapat atau hal yang tidak disukai dari pasangan, harus segera ada penyelesaian agar hubungan tetap awet.
Apalagi di kehidupan rumah tangga sudah pasti dilanda berbagai masalah. Namun, dengan kekompakan kamu berdua, masalah tersebut dapat diselesaikan.
Baca Juga:
Lantas, bagaimana pasangan bahagia menyelesaikan masalah? Berikut kiat-kiatnya menurut laman Huffington Post:
1. Tidak menutupi masalah
Mendiamkan pasangan sebenarnya bukan cara efektif untuk menyelesaikan masalah. Jangan menahan unek-unek ketika memang ada ketimpangan dalam sebuah hubungan. Segera ungkapkan kepada pasangan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jangan sampai memberikan teka-teki.
"Alih-alih menahan apa pun yang mengganggu mereka dan membiarkannya memburuk, pasangan yang merasa aman dan terjamin dalam hubungan mereka mengungkapkannya dengan cara yang tidak kritis sesegera mungkin," kata Pemilik dan Terapis di DK Therapy di Chicago Danielle Kepler.
2. Mengakui sebagai masalah bersama
Pasangan dalam hubungan yang solid berusaha sekuat tenaga untuk tidak menyalahkan satu pihak ketika dilanda masalah. Mereka menjadikan setiap masalah yang dihadapi sebagai tanggung jawab bersama. "ketika membahas masalah pelik, mereka menggunakan bahasa 'kita' alih-alih bahasa 'kamu'," kata Kepler.
Misalnya ketika membahas urusan tugas rumah tangga. Pasangan bahagia tidak akan mengatakan "dapur kamu yang bersihkan ya", melainkan "Ayo kita bersihkan dapur dan bagi tugas lainnya."
Baca Juga:
4 Tips Menaklukkan Hati Laki-Laki Pendiam, Bisa Dicoba Nih Ladies!
3. Peka dan siap membantu
Mereka yang memiliki hubungan sehat akan merasa mudah untuk menempatkan diri mereka pada posisi pasangan mereka. Mereka akan saling mengerti posisi atau situasi yang sedang dihadapi oleh belahan jiwa mereka.
Kerja sama dan kekompakan harus diterapkan dalam sebuah hubungan. Sebagai contoh ketika pasangan sedang kewalahan. Segera tanyakan kepadanya apa yang bisa kamu bantu atau lakukan untuk meringankan pekerjaannya.
"Ini adalah seruan untuk kemitraan, dan jika Anda berdua memegang pola pikir ini, Anda mungkin dapat saling mendukung di berbagai bidang," kata Psikolog Ryan Howes. (ikh)
Baca Juga:
