DUDUK di fancy restaurant rasanya enggak lengkap tanpa menikmati wine. Akhirnya kamu dan teman-teman pun memutuskan untuk membuka botol wine untuk menemani obrolan menyenangkan pada malam itu. Sayangnya, berbagai nama dan jenis wine yang tertera di menu rasanya sama membingungkannya dengan soal Matematika.
Secara sederhana, laman Life Hacker mengatakan bahwa terdapat dua alasan mendasar mengapa wine itu sangat menantang. Pertama, tidak ada dua wine yang benar-benar sama persis. Kedua, tidak ada bahasa yang universal untuk wine.
Baca Juga:

Mungkin orang-orang disekitarmu berkata bahwa memahami wine itu mudah dan tidak ribet. Meski begitu, kita semua bisa menikmati wine dengan cara yang berbeda-beda. Jika kamu mengatakan bahwa kamu menyukai sweet red wine, tiga kata tersebut bisa memiliki makna yang berbeda-beda bagi tiap orang.
Aturan pertama untuk memilih wine adalah jangan sok tahu tentang wine. Langsung mengakui bahwa kamu tidak banyak tahu tentang wine merupakan cara terbaik. Hindari berpura-pura memahami wine lebih banyak daripada yang sebenarnya dan jangan ragu untuk meminta tolong sommelier, pelayan restoran yang bertanggung jawab atas wine.
Alih-alih mendeskripsikan rasa anggur dengan cara subjektif (seperti rasanya manis), beritahu sommelier tentang aspek anggur yang kamu sukai secara objektif. Pertama-tama, tentukan apakah kamu ingin wine yang ringan alias light atau yang berat dan cenderung oily. Kemudian, jadikan kadar tanin sebagai petunjuk untuk meraih wine terbaik untukmu.
Anggur dengan kandungan tanin yang tinggi mampu memberikan sensasi puckery (kecut sampai membuat lidahmu mengkerut) dan sedikit pahit.
Baca Juga:

Memilih wine ketika sedang bersama teman atau pasangan juga bisa menciptakan diskusi baru. Kamu bisa saling bertukar tentang wine kesukaan masing-masing. Maka dari itu jika menemukan wine yang enak, foto botolnya. Kemudian, kamu bisa menunjukkan fotonya kepada sommelier dan mereka biasanya bisa mencari wine yang serupa.
Sekali lagi, tidak usah khawatir tentang pandangan orang lain. Bersikap sejujur mungkin supaya bisa memperoleh wine yang paling enak versi kamu.
Meskipun menyebutkan ingin wine yang rasanya sweet, bisa jadi kamu akan mendapatkan minuman yang tidak manis sama sekali. Rasa "manis" mungkin sudah menjadi deskripsi yang cukup objektif, tetapi lain halnya di dunia wine. Para wine enthusiast memiliki ide yang beragam tentang apa yang diklaim sebagai "sweet".
Jika kamu menyukai sweet wine dalam artian manis seperti gula, pesanlah dessert wine. Di sisi lain jika kamu ingin wine yang sedikit manis tetapi bukan dessert wine, gunakan istilah off dry.
Jika fokus pada beberapa karakteristik wine dan sering mendapatkan masukan dari ahli wine, maka kamu akan lebih bisa mengeksplorasi jenis wine yang sesuai dengan lidahmu. (SHN)
Baca juga: