Cara Memasukkan Cahaya Alami di Rumah

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 21 Juli 2022
Cara Memasukkan Cahaya Alami di Rumah
Cahaya alami tak bisa asal dimasukan ke rumah. (Unsplash/Roberto Nickson)

MANUSIA takkan bisa hidup tanpa cahaya alami yang berasal dari matahari. Pertumbuhan organ tubuh manusia memerlukan cahaya matahari. Selain untuk pertumbuhan tubuh, cahaya matahari juga berguna sebagai penerang lingkungan sekitar manusia. Termasuk untuk menerangi ruang-ruang di rumah.

Penerapan cahaya alami di rumah memiliki banyak keuntungan. Dari mengurangi biaya penggunaan listrik, memperpanjang usia lampu, meningkatkan kesehatan tubuh, sampai menjaga ketenangan jiwa.

"Tanpa cahaya matahari di rumah kita, kita dekat dengan risiko depresi, kecemasan, dan sejumlah gejala negatif lainnya. Aku pikir cahaya alami adalah sumber terbaik dalam segala situasi di kantor, rumah, dan ruang interior kita," kata Georgia Ezra, praktisi desain interior, seperti dikutip artilux.com.au.

Cahaya matahari di Indonesia bersinar hampir merata sepanjang tahun di berbagai tempat dan waktu. Ini karena Indonesia terletak di garis Khatulistiwa. Berbeda sekali dari negara dengan empat musim yang berada jauh di luar khatulistiwa. Di sana cahaya matahari hanya diperoleh pada saat-saat tertentu.

Tapi sayangnya keuntungan ini sering diabaikan. "Desain rumah tinggal kerap kali tidak dipertimbangkan untuk secara maksimal memanfaatkan energi dan cahaya matahari untuk menjadi bagian yang holistik," ungkap Parmonangan Manurung dalam Pencahayaan Alami dalam Arsitektur.

Baca juga:

Tak Asal Terang, Ini Panduan Classy Menata Cahaya di Rumah

cahaya alami rumah
Konsep rumah panggung juga memungkinkan cahaya masuk melalui sela-sela kayu maupun bambu yang berfungsi sebagai lantai (Unsplash/Amar Syazwan Rosman)

Cahaya alami tak bisa asal dimasukan ke rumah. Sebab, intensitas cahaya alami harus diatur agar para penghuni memperoleh guna yang maksimal. Cahaya alami yang terlalu terang atau silau akan berdampak negatif. "Tidak hanya pada fisiologi, tetapi juga pada sisi psikologi manusia," lanjut Parmonangan.

Sebaliknya, kekurangan cahaya alami juga mempunyai efek tidak nyaman bagi para penghuni rumah. Mata akan cepat lelah. Kelelahan mata bisa berlanjut ke psikologi para penghuni. Karena itu, kamu perlu tahu beberapa pertimbangan dalam memasukkan cahaya alami ke rumah.

Arsitektur rumah tradisional di Nusantara dapat ditiru. Rumah-rumah ini terlihat merespons keberlimpahan cahaya matahari sepanjang tahun. "Ini terlihat dari desain rumah yang ramping yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam bangunan dengan baik," tambah Parmonangan.

Selain desain rumah, orientasi rumah sangatlah penting. Rumah dapat diatur agar menghadap ke utara. Lalu ruang tidur dihadapkan ke arah timur. Sedangkan ruang lain yang tak terlalu membutuhkan cahaya dihadapkan ke barat.

Masalahnya adalah tak semua orang bisa menentukan orientasi rumah. Banyak rumah di perkotaan berada di lingkungan padat. Beberapa lahan yang cocok juga sering tak sesuai kantong banyak orang. Akibatnya orang akan mencari tanah yang bisa diperoleh sesuai dengan kemampuannya meski tak sesuai dengan orientasi kebutuhan akan cahaya alami.

Baca juga:

Sering Terabaikan, Penerangan Mainkan Peranan Penting bagi Desain Interior Rumah

cahaya alami di rumah
Jika punya anggaran lebih, kamu bisa menggunakan skylight atau bukaan transparan yang terdapat di langit-langit ruangan. (Unsplash/Brett Jordan)

Jika sudah begitu, kamu bisa merancang bentuk rumah sehingga tetap dapat memasukkan cahaya alami ke rumah. Secara umum, cahaya dapat dimasukkan ke ruangan melalui tiga bagian rumah : samping, atas, dan bawah.

Yang paling umum adalah dari samping. Biasanya orang akan membuat kaca atau material transparan lainnya di bagian ini. Sementara pada bagian atas, jarang sekali rumah tinggal yang menggunakannya. "Ini mungkin disebabkan biaya konstruksi yang harus dikeluarkan, serta penambahan berbagai material yang berperan dalam memasukkan cahaya alami," terang Parmonangan.

Jika punya anggaran lebih, kamu bisa menggunakan skylight atau bukaan transparan yang terdapat di langit-langit ruangan. Kamu bisa mengurangi intensitas cahaya alami dengan memilih material skylight dan menentukan desain yang tepat agar kenyamanan dapat dicapai.

Terakhir, memasukkan cahaya alami dari bawah rumah. Ini mungkin terdengar ganjil. Tapi cara ini nyatanya ada dan telah dilakukan berabad-abad lampau oleh nenek moyang kita pada rumah tradisionalnya yang berbentuk panggung.

"Konsep rumah panggung juga memungkinkan cahaya masuk melalui sela-sela kayu maupun bambu yang berfungsi sebagai lantai," urai Parmonangan.

Beberapa rumah modern kini mulai mengadopsi arsitektur rumah panggung. Rumah seperti itu memanfaatkan cahaya alami secara tidak langsung. Para arsiteknya menempatkan bidang pantul cahaya alami di bagian bawah rumah seperti permukaan tanah, rumput, dan bahan perkerasan lainnya. Dengan begitu, cahaya alami yang masuk tak akan memberikan intensitas yang tinggi seperti cahaya alami langsung. (dru)

Baca juga:

Kiat Sederhana Membuat Ruangan Lebih Terang

#Desain Interior #Rumah Unik
Bagikan
Bagikan