KAIN blacu adalah jenis kain yang biasanya digunakan untuk membungkus barang. Sekilas mungkin tak begitu berharga. Apalagi teksturnya terasa kasar. Namun, di tangan orang yang tepat, kain blacu bisa menjadi barang bernilai jual tinggi.
Sulistyaning Tyas, pemilik dari T&Y Calico Crafts, membuat kain blacu menjadi tas yang memiliki nilai seni, unik, sekaligus bernilai ekonomis. Seluruh pembuatan tas ini dibuat menggunakan tangan (handmade).
Usaha kecil milik perempuan yang akrab dipanggil Tyas ini telah dimulai sejak 2014. Kegiatan ini bermula dari rasa iseng dan ingin menuangkan beberapa imajinasi di otaknya. Akhirnya, Tyas mencoba menuangkan ide kreatifnya dalam bentuk lukisan di atas tas.
Baca juga:

Bahan dasar utama dari semua tas ini adalah kain blacu, seperti jenamanya. Alasan pemilihan kain blacu ini adalah karena kain tersebut mudah ditemukan dan harganya juga lebih terjangkau. Namun, Tyas memperjelas bahwa dia memilih kain blacu yang berkualitas super supaya hasil lukisannya lebih sempurna.
“Itu kan pori-porinya halus. Jadi engga jalan-jalan catnya. Kalau ga gitu jadi belepotan nanti catnya,” tutur Tyas kepada Merahputih.com.
Proses membuat tas ini diakui Tyas tidak perlu membutuhkan waktu lama. Dalam sehari saja, dia bisa membuat 5 tas sendirian. Dia mulai dengan memilih jenis dan warna pita apa yang akan ditempel ke atas tas sebagai aksesoris lebih dulu. Ini dilakukan supaya dia bisa mencocokkan warna antara pita dan cat.
Arkian, barulah Tyas mencampurkan warna-warna dalam cat supaya bisa sesuai. Sebelum benar-benar mulai melukis, sebuah sketsa sebaiknya digambar lebih dulu di permukaan tas menggunakan pensil.
Biasanya gambar-gambar ini datang begitu saja di otak Tyas. Namun, jika memang sedang ingin mencari inspirasi, Tyas akan berselancar di internet untuk mencari gambar karakter tertentu lalu menggambarnya ulang sesuai kreativitas sendiri.
“Kalau saya yang bikin, enggak akan ada yang sama. Mungkin gambar boleh sama, tapi coloring beda,” ungkap Tyas sambil memperkenalkan setiap tasnya.
Baca juga:
Dukung Produk Lokal, Event 'Wanita Bisa' Hadirkan Pengrajin Baduy Asli

Setelah semuanya selesai dan cat telah menyerap, Tyas menyetrika bagian atas supaya hasil lukis tadi permukaannya lebih halus serta warnanya lebih awet. Karena itu, dari awal dia melapisi bagian tengah tas dengan kain keras berwarna putih lebih dulu.
Meski kelihatannya mudah, ternyata Tyas pernah membuat kesalahan kala membuat tas blacu lukis ini. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah cat yang menetes. Dulu, dia biasanya mengecat blacu lebih dulu sebelum membordir kain keras putih. Akibatnya, cat jmerembes ke bagian belakang tas atau mengotori area yang di luar garis gambar serta bordir.
Karena tas ini buatan tangan, maka pelanggan juga bisa memesan tas sesuai gambar yang diinginkan atau di-custom dengan harga puluhan ribu. Selain satuan, T&Y Calico Crafts juga menerima pesanan dalam jumlah banyak.
Namun, khusus pesanan jumlah banyak, Tyas mengakui tidak bisa melukisnya sendiri. Jadi, Tyas pun akan mencetak gambarnya saja di atas tas berbahan kain satin.
Selain memesan, T&Y Calico Crafts juga sesekali membuka kelas untuk mengajarkan anak-anak tentang cara membuat dan melukis di atas kain blacu. Kelas ini ditujukan Tyas untuk anak-anak yang kurang mampu supaya mereka bisa memiliki keahlian khusus.
Hasil dari tas blacu lukis tadi akan menjadi hadiah bagi anak-anak. Selain itu, Tyas juga beberapa kali bekerja dengan pemerintah daerah Banten dalam mengadakan kelas kerajinan blacu. (mcl)
Baca juga:
Prada x Adidas Segera Rilis Koleksi dari Sampah Plastik Daur Ulang