DI tengah situasi pandemi yang tak kunjung mereda di Indonesia, sejumlah wilayah pun kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu membuat para pengusaha restoran dan cafe merasakan dampaknya. Khususnya karena ada aturan tidak boleh dine in atau makan di tempat.
Baca juga:
Padahal pemasukan tinggi dari Restoran atau Cafe biasanya dari konsumen yang makan di tempat. Selain itu, bila pemasukan turun drastis karena hanya mengandalkan penjualan online atau take away, bukan tidak mungkin sebuah restoran akan bangkrut.
Sebagai seorang pengusaha restoran, melihat hal tersebut tentu akan kesal dan mungkin protes keras terhadap keputusan pemerintah yang memberlakukan PSBB.
Namun, sebaiknya kamu jangan lantas meluapkan emosi yang meledak-ledak, justru kamu harus 'mengakali' situasi PSBB saat ini. Kamu harus putar otak agar usaha milikmu tetap bisa survive di tengah pandemi.
Nah, untuk 'mengakali' PSBB pada usaha restoran kamu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

Baca juga:
Tips pertama yakni 'Jemput Bola'. Tapi bukan berarti mengambil bola sungguhan ya. Jemput Bola yang dimaksud ialah kamu yang harus menghampiri konsumen. Bukan konsumen yang datang ke resto.
Dalam hal ini, kamu harus melakukan sebuah movement dengan berjualan keliling makanan yang sudah matang. Sebar karyawan kamu di beberapa titik yang ramai lalu lalang kendaraan untuk memasarkan menu restomu.
Cara tersebut tak hanya dilakukan oleh restoran atau cafe kecil saja. Restoran besar sekaliber Pizza Hut pun sempat viral karena banyak pegawainya yang menjual Pizza di pinggir jalan, dengan bermodal stand banner untuk promosi.
Hal tersebut terlihat dari channel YouTube Duo Pengacara dengan judul "PIZZA HUT JUALAN DI PINGGIR JALAN? ALASAN NYA BIKIN SEDIH!". Dalam video itu seorang pegawai Pizza Hut terpaksa turun ke lapangan untuk menjual Pizza di pinggir jalan.

Tips yang kedua yakni memberikan opsi untuk masak di rumah dengan menjual bahan dan bumbu lengkap. Jadi, para konsumen tetap bisa makanan enak, meski hanya dirumah saja.
Hal tersebut dilakukan oleh produsen Steak ternama Holycow. Holycow menawarkan menu Ready to Cook daging frozen, yang memungkinkan para konsumen dengan mudah bisa memasak sendiri steak lezat di rumah.
Tips ketiga yaitu menggencarkan promosi di media sosial di tengah situasi pandemi dan beberapa wilayah PSBB. Jangan hanya satu media sosial saja.
Bila perlu kamu promosikan di seluruh media sosial yang tengah hit di kalangan masyarakat. Buatlah foto dan video semenarik mungkin untuk menggaet minat para konsumen.
Bila kamu memiliki budget lebih, kamu bisa memanfaatkan fitur iklan di media sosial. Tapi, untuk yang satu ini, kamu harus melakukan perhitungan yang matang dan bertanya kepada ahlinya.
Karena, bila tidak, kamu justru akan merugi karena iklan kamu tidak tepat sasaran, dan biaya yang kamu keluarkan untuk iklan akan hilang begitu saja.

Tips keempat yakni menampilkan informasi protokol kesehatan yang diterapkan oleh restoran. Perlihatkan pada konsumen kamu membuat seluruh makanan dan minuman dengan standar protokol kesehatan. Seperti halnya memakai masker, sarung tangan, hand sanitizer dan sebagainya.
Dengan begitu, konsumen yang ingin memesan online akan yakin bahwa makanan di restoranmu terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Tips yang kelima yakni melakukan inovasi dengan menambah menu sehat di restoranmu. Khususnya yang bisa menaikkan imun tubuh dan menjaga kekebalan tubuhmu dari berbagai penyakit.
Tak melulu harus makanan, kamu juga bisa menambah menu minuman sehat guna menarik perhatian konsumen. Kesehatan menjadi hal paling diperhatikan masyarakat di masa pandemi ini.
Jadi, kamu jangan hanya mengeluh dan protes terhadap keadaan dan aturan pemerintah. Kamu harus lebih kreatif, karena masih banyak peluang untuk kamu lakukan. (ryn)
Baca juga:
Hidup Mewah Ala Putri Jasmine si Anak Sultan dengan Modal Gaji UMR