Cara Bupati Sampang dan Pamekasan Pertahankan Status Zona Hijau COVID-19

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 12 April 2020
Cara Bupati Sampang dan Pamekasan Pertahankan Status Zona Hijau COVID-19
Petugas Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memeriksa pengendara dari luar Madura yang melewati perbatasan Kabupaten Pamekasan dan Sumenep di Pulau Madura, Jawa Timur. (ANTARA/Abd Aziz)

MerahPutih.com - Dari 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur, hanya Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang yang masih Zona Hijau atau tanpa ada pasien positif COVID-19.

Atas capaian tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta resep dari Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep Busyo Karim melalui video conference.

Baca Juga

Tangani COVID-19, Pembagian Tanggung Jawab Pemerintah Pusat dan Daerah Mesti Tegas

Dalam percakapan melalui video conference tersebut, Bupati Sampang Slamet Junaidi, menjelaskan jika selama ini aktif melakukan pencegahan penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok ini.

"Kami aktif turun ke lapangan untuk memantau warga kami. kemarin sore kami juga masih di lapangan, mobil kita sedang mogok tengah hutan karena kami dengar ada hajatan pernikahan, kami meminta supaya itu diundur saja setelah COVID-19 ini berlalu," kata Slamet Junaidi

Vido
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan jajarannya melakukan video conference dengan Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep Busyo Karim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Foto: MP/Budi Lentera

Meski masih dalam zona hijau, Slamet menjelaskan bahwa di Kabupaten Sampang juga terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 281 orang. Sedangkan yang berstatus sebagai Orang Dalam Risiko (ODR) ada sebanyak 10.000 orang. Para ODP maupun ODR ini yang kini dalam pengawasan ketat oleh Pemkab Sampang.

"InsyaAllah besok Senin kita panggil seluruhnya, kepala puskesmas, postu dan polindes, kami akan melakukan pendataan. Sekarang ini sudah ada sebanyak sepuluh ribu lebih warga kami yang sampai di desa-desa kita lakukan isolasi," katanya.

Dari pengumpulan para kepala puskesmas tersebut, pemkab bisa mendapatkan data riil ODR di Kabupaten Sampang. Sehingga mereka diminta untuk isolasi diri dan tidak keluar rumah.

ODR di Kabupaten Sampang ini, lanjutnya, adalah warga pekerja migran yang mudik dari Malaysia. Mereka juga ada yang dari Spanyol serta Amerika. Oleh Pemkab mereka diberikan prioritas untuk dilakukan monitoring.

“Adapun ODP kita di Sampang, kita selalu melakukan monitoring. Siang malam kita gerak bersama karena Gugus Tugas kita sampai desa,” tegas Slamet Junaidi.

“Saya juga ingin masyarakat Sampang tidak sampai belanja di luar Sampang, jadi belanja kebutuhan ya cukup di Sampang saja,” tegasnya.

Baca Juga

Menkes Setuju PSBB Diperluas di Bodebek

Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Sampang saat ini memang masih nol angkanya. Sejatinya ada warganya yang masuk PDP setelah mengikuti pelatihan calon petugas haji di Surabaya. Akan tetapi setelah mengikuti pelatihan tersebut warga tersebut pergi ke Malang dan kemudian pulang ke Pamekasan.

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Sumenep Busyo Karim. Ia mengatakan bahwa Sumenep bisa bertahan sebagai zona hijau karena daerahnya melaksanakan aturan dengan ketat.

“Semua yang datang discreening dilihat kesehatannya. Diantaranya yang mudik. Selanjutnya ada kesadaran masyarakat karena juga dari tokoh masyaranat juga ikut melakukan imbauan. Seperti kalau ada pesta pernikahan itu sebaiknya ditunda dulu,” kata Busyo Karim.

ODP
Peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur

Tidak hanya itu di kawasan pedesaan Kabupaten Sumenep juga diterapkan desa siaga COVID-19 . Masker dan semacamnya juga produksi sendiri oleh warga sebagai sarana pencegahan penyebaran virus.

“Bilik-bilik sterilisasi juga didirikan di berbagai wilayah di Sumenep. Bahkan di Kangean juga sudah disiapkan,” katanya.

Sejauh ini di Kabupaten Sumenep tercatat ada sebanyak 123 orang ODP. Dikatakan Busyro di Sumenep ada sebanyak 82 orang yang diisolasi secara mandiri atau karantina mandiri.

“Sudah ada 82 orang yang diisolasi. Biasanya ada yang menolak saat awal akan dikarantina. Tapi setelah dibujuk dan diberi pengertian akhirnya mau. Intinya peran tokoh desa,” tegasnya.

Mendengar penjelasan dari dua kepala daerah tersebut Gubernur Khofifah kembali memberikan semangat dan juga motiviasi pada pemerintah daerah setempat agar terus berjuang tak kenal lelah mencegah penyebaran COVID-19.

“Mengapa kita hari ini ingin mengkonfirmasi Bupati Sampang dan Sumenep, karena dua daerah itu yang Alhamdulillah sampai hari ini yang terkonfirmasi tidak ada PDP maupun kasus positif,” pungkas Khofifah.

Baca Juga

Status Karantina Dicabut, Kapal Diamond Princess Siap Berlayar Lagi?

Video Conference berbagi resep menjaga wilayahnya tetap zona Hijau ini juga disaksikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan juga Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono. (*)

Berita ini merupakan laporan Budi Lentera, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya

#Khofifah-Emil Dardak #Khofifah Indar Parawansa #Virus Corona
Bagikan
Bagikan