Cara Aman Flexing Foto Anak di Media Sosial

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 06 April 2023
Cara Aman Flexing Foto Anak di Media Sosial

Orang tua berbagi foto anak sudah sangat umum hingga ada istilah untuk itu, yakni ‘Sharenting’. (Foto: Pexels/Rodnae productions)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MOMEN bayi baru lahir, batita belajar berjalan, hingga si kecil belajar berbicara menjadi momen bahagia yang biasanya diabadikan dan diunggah ke media sosial oleh orang tuanya. Para orang tua ingin kerabat atau keluarganya dapat melihat tumbuh kembang sang buah hati melalui media sosial.

Dikutip dari Very Well Family, sebuah jajak pendapat nasional mendapatkan bahwa 84 persen dan 70 persen ayah menggunakan media sosial untuk berbagi foto keluarga mereka. Faktanya, orang tua berbagi foto anak sudah sangat umum hingga ada istilah untuk itu, yakni Sharenting. Berbagai alasan di baliknya, orang tua ingin membuat catatan kenangan melalui gambar secara online dan membantu menghilangkan rasa kesepian saat mengasuh anak.

Baca Juga:

Orang Kaya Sebenarnya Tidak Flexing

“Berbagi foto seringkali menyebabkan terciptanya jejak digital untuk anak kamu yang dapat menimbulkan efek negatif termasuk hilangnya privasi, penipuan keuangan, dan potensi rasa malu pada anak,” tulis laman Very Well Family.

Menurut sebuah laporan oleh Barclays Bank, sharenting bisa menjadi penyebab sekitar dua pertiga penipuan keuangan dan penipuan identitas pada tahun 2030.

Mengunggah foto anak di media sosial sangat berisiko. (Foto: Pexels/monstera)


Sebenarnya, ada beberapa risiko dari memamerkan foto anak di media sosial. Pertama, risiko pencurian identitas.

“Pencurian identitas adalah masalah besar, terkadang sebuah postingan dapat menyertakan nama lengkap anak, tanggal lahir, kota, dan negara bagian. Hanya dengan beberapa klik, informasi pribadi orang tua akan terungkap," ujar Pakar gaya hidup digital dan keamanan siber Kim Komando.

Kedua, sulit dihapus. Kamu mungkin tiba-tiba menyadari bahwa foto tersebut berisi informasi rahasia tentang anak, sehingga harus dihapus. Namun, kamu harus tahu bahwa sulit untuk menghapus sepenuhnya foto yang telah diunggah di media sosial. Walaupun sudah dihapus, foto tersebut bisa saja telah dibagikan atau disimpan oleh keluarga, kerabat, bahkan orang asing.

Meski dengan risiko, berbagi foto anak di media sosial bukan berarti tidak boleh. Kamu dapat melakukan beberapa cara ini agar dapat membantu kamu membagikan foto anak dengan aman.

1. Periksa pengaturan privasi

Mau itu Facebook, Instagram, atau Twitter sebaiknya menggunakan pengaturan privasi paling ketat yang ditawarkan platform tersebut untuk berbagi foto anak. Selain itu, kamu bisa mengingatkan keluarga atau temanmu untuk meminta izin sebelum menyimpan atau membagikan ulang foto anak kamu.

2. Matikan metadata foto

Metadata foto biasanya berisi waktu, tanggal, dan bahkan lokasi foto. Fakta sederhana ini berarti seseorang dapat melacak lokasi kamu melalui foto yang berisi metadata. Kamu dapat dengan mudah memastikan foto yang kamu ambil di ponsel tidak berisi metadata dengan menonaktifkan penandaan geografis di pengaturan kamera. Periksa fitur ini secara rutin karena pembaruan perangkat lunak mungkin default untuk berbagi metadata.

Baca Juga:

Humblebragging Menyebalkan Bagi Orang Lain

3. Periksa ulang setiap foto

Sangat mudah untuk membiarkan informasi rahasia lolos saat berbagi foto anak kamu di media sosial. Contohnya, foto mereka pada hari pertama kembali ke sekolah dapat berisi nama dan lokasi sekolah serta usia mereka. Begitu pula foto proyek seni karya si kecil yang kamu banggakan bisa memuat nama lengkapnya.

Mematikan metadata foto dapat membuat lokasimu sulit dilacak. (Foto: Unsplash/Mika Baumeiste)


4. Meminta izin

Jika anak kamu telah berada pada usia mereka dapat memahami dan menyetujui foto mereka dibagikan di media sosial, penting untuk meminta izin mereka. Jika mereka meminta kamu untuk tidak membagikan foto tertentu atau foto mereka sama sekali, kamu harus menghormati keputusan mereka.

Mintalah mereka memilih gambar yang mereka sukai, tanyakan di mana mereka ingin mempostingnya, atau tanyakan keterangan seperti apa yang ingin mereka gunakan. Kamu juga dapat menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kepada mereka cara kerja media sosial. Bicaralah dengan mereka tentang risiko dan langkah-langkah keselamatan yang perlu mereka terapkan ketika sudah mencapai usia memahami media sosial.

5. Jangan mengunggah foto anak lain

Saat membagikan foto anak kamu, jangan hanya mempertimbangkan privasi anak kamu, pertimbangkan juga privasi anak lain. Akibatnya, kamu tidak boleh membagikan foto apapun dengan anak orang lain di dalamnya tanpa izin orang tua.

Jika itu adalah foto yang benar-benar ingin dibagikan, penting untuk berbicara dengan orang tua dari setiap anak di foto tersebut. Jika kamu memiliki izin untuk memposting foto anak-anak lain, ekstra hati-hati untuk memastikan foto tersebut tidak berisi informasi penting atau metadata yang dapat membahayakan anak-anak tersebut. (vca)

Baca Juga:

Pentingnya Color Grading Sebelum Flexing Video di TikTok

#APRIL FLEXING SEBANGSA #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan