MerahPutih.com - Persiapan sejumlah tokoh menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai terlihat. Padahal, Pilpres masih tiga tahun lagi.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga
Cak Imin Sebut Faktor Kebahagiaan Jadi Indikator Kesuksesan Pembangunan
”Ya saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin, kepada wartawan di Jawa Tengah, Senin (18/10).
Menurut Cak Imin, dirinya masih bersabar karena Pemilu masih dua tahun lagi dan dinamika politik bisa terus berlubah.
"Tapi harus bersabar dulu karena pilpres (pemilihan presiden) masih lama. Kita tunggu perkembangan nanti seperti apa terkait peta politiknya," jelas Cak Imin.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya terbuka untuk membangun koalisi dengan siapa pun guna mencari agenda bersama untuk kepentingan bangsa.

Menurut Jazilul, munculnya nama-nama capres saat ini menjadi sesuatu yang menarik sehingga masyarakat akan bisa melihat track record calon, rekam jejak, program kerja dan visi misi lebih awal.
Kata Jazilul, pernyataan Muhaimin itu sebenarnya sebagai ajakan kepada masyarakat agar tegas menyatakan maju di pilpres sejak awal.
"Enggak usah malu-malu supaya bisa dinilai track record-nya, bisa dibaca program dan alur pikirnya, dan bisa menjadi harapan baru buat Indonesia,” katanya kepada wartawan.
Dipastikannya juga, seluruh kader PKB bertekad menjadikan Gus Muhaimin sebagai capres di Pemilu 2024. Namun, pihaknya juga realistis bahwa PKB tidak bisa maju sendiri, sehingga harus berkoalisi dengan parpol lain.
”PKB punya modal 9-10 persen. Tentu kalau koalisi dengan parpol menengah bawah, kita harus mengajak dua parpol lagi," tegas Jazilul.
Sejauh ini, sudah ada nama sejumlah ketum parpol yang muncul sebagai capres. Di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Muhaimin. Airlangga yang sudah dipastikan maju capres sesuai keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019. (Knu)
Baca Juga