MerahPutih.com - Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif tiket masuk Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, meminta pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan tarif yang dimaksudkan untuk membatasi tingkat kunjungan ke Candi Borobudur.
Baca Juga:
”Saya minta pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan biaya itu, terutama untuk saudara-saudara kita yang ke situ untuk kegiatan ibadah keagamaan harus mendapatkan kekhususan,” ujar Cak Imin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, jika tarif yang ditetapkan terlampau mahal justru akan merugikan pariwisata Indonesia, termasuk dampak ekonomi yang mengikutinya.
"Bagaimana kehidupan masyarakat di sekitar Borobudur yang selama ini menggantungkan hidupnya dari denyut nadi pariwisata di sana,” ujarnya
Ia mengatakan, selama dua tahun lebih pariwisata Indonesia, termasuk di Borobudur mati suri akibat pandemi COVID-19. Saat ini, denyut kehidupan pariwisata mulai tampak.
Baca Juga:
Kenaikan Tarif Candi Borobudur Dinilai Bertentangan dengan Upaya Pemulihan Ekonomi
Cak Imin mengingatkan jangan sampai, tanda-tanda kehidupan pariwisata ini akan kembali redup akibat kebijakan yang memberatkan masyarakat.
”Warga di sekitar Candi Borobudur tentu berharap bisa segera menikmati dampak ekonomi akibat geliat ekonomi yang mulai tampak, jangan sampai mereka harus menderita lagi karena wisatawan sepi,” katanya.
Karena itu, ia meminta agar pemerintah mengkaji ulang dan membuat formulasi yang benar-benar tepat sebagai upaya membatasi kunjungan ke kawasan Candi Borobudur.
”Keinginan membatasi kunjungan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dibuat kuota kunjungan dengan sistem pendaftaran atau pembatasan-pembatasan lainnya. Banyak cara yang bisa dilakukan, tidak harus dengan menaikkan biaya yang sampai Rp 750.000 untuk turis lokal,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Luhut Sebut Kenaikan Tiket Candi Borobudur Jadi Rp 750 Ribu Belum Final