MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, memastikan vaksinasi dosis ketiga atau booster mundur dari jadwal yang ditetapkan pemerintah pusat.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui mundurnya vaksin booster di Solo. Hal itu terjadi karena butuh waktu persiapan.
Baca Juga
"Butuh waktu persiapan juga. Saya sudah koordinasi sama Bu Ning (Kepala DKK Solo)," ujar Gibran di Balai Kota, Rabu (12/1).
Gibran mengatakan vaksinasi booster di Solo dimulai Jumat (14/1). Untuk vaksin yang digunakan antara Pfizer atau AstraZeneca.
"Stok vaksin booster saat ini masih terbatas. Tenang saja, kita selalu paling cepat. Pemkot akan mintakan lagi," katanya.
Ia menambahkan untuk mempercepat vaksinasi booster pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota lain. Di mana kepala daerah yang punya stok Pfizer atau AstraZeneca mendekati kadaluarsa untuk bisa digunakan di Solo sebagai booster.
"Untuk percepatan kita akan koordinasi dengan daerah lain agar dapat stok vaksin," katanya.
Baca Juga
Vaksinasi Booster Dimulai di Puskesmas Kramat Jati Jakarta Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menambahkan, saat ini Solo masih memiliki stok vaksin AstraZeneca sebanyak 200 dosis. Jumlah tersebut dapat digunakan untuk 400 orang lansia.
"Sasaran utama booster di Solo lansia. Vaksin yang kita gunakan AstraZeneca karena stok yang tersedia itu," kata Ning.
Ia mengatakan penyuntikan booster AstraZeneca hanya setengah dosis saja. Karena stoknya terbatas dan baru bertahap, ia meminta pada masyarakat untuk bersabar.
"Vaksin reguler di Solo menggunakan Sinovac. Sesuai pedoman untuk boosternya boleh AstraZeneca atau Pfizer," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga