Butuh Ketegasan Gubernur Atasi Polusi Udara di Jakarta Polusi udara di Jakarta. Foto: Twitter/@BanyuSadewa

MerahPutih.com - Polusi udara di Jakarta dinilai sudah sangat berbahaya untuk kesehatan warganya, terutama pada anak-anak. Persoalan ini harus segera diselesaikan guna menyelamatkan kesehatan masyarakat.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana mengatakan, polusi di ibu kota bukanlah masalah yang sederhana untuk diselesaikan. Maka kata dia, ketegasan gubernur paling diandalkan dalam membenahi masalah lingkungan ini.

Baca Juga

Pemprov DKI Perkenalkan 3 Alat Pemantau Polusi Udara

"Penyelesaiannya tak mudah, perlu integrasi di banyak lini. Butuh sosok gubernur yang tegas, visioner, dengan agenda kerja yang progresif, dibanding yang berpikiran sederhana dengan mempromosikan kendaraan listrik dengan Formula e sebagai upayanya mengurangi polusi," tutur Justin, Selasa (6/6).

Justin menilai ada dua hal utama yang perlu dibenahi, mulai dari pembatasan kendaraan bermotor, hingga perbaikan tata ruang di DKI yang begitu semrawut.

"Kontributor utama atas buruknya kualitas di DKI Jakarta memang polusi akibat kendaraan bermotor," ujarnya.

Baca Juga

PSI Minta Anies Turun ke Lapangan Cek Industri Penghasil Polusi

Berdasarkan data Korlantas Polri pada 2022, ada sekitar 26 juta kendaraan di Jakarta. Hadirnya kendaraan itu menjadi penyumbang polusi udara di ibu kota. Sejauh ini pun, kata dia, belum ada upaya tegas dari pemerintah dalam mengendalikan populasi kendaraan bermotor ini.

"Pembatasan penggunaan kendaraan bermotor bisa dilakukan dengan WFH, penegakkan aturan pemilik mobil wajib punya garasi, pengetatan uji emisi yang, menaikkan tarif parkir, penindakan parkir liar, juga menyediakan transportasi umum yang aman dan nyaman," ucap justin.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini meminta Pemprov DKI melakukan perbaikan tata ruang seperti menyediakan rumah susun nyaman terjangkau untuk relokasi pemukiman padat-kumuh kota.

"Hunian yang terkonsentrasi (rumah susun) akan memudahkan pemprov untuk mengintegrasikan antara hunian penduduk dengan sistem transportasi massal.

Selama hunian penduduk terus menerus tidak terzonasi dengan baik, maka sulit untuk mengintegrasikan dengan jaringan transportasi umum, dan mendorong warga untuk membeli kendaraan bermotor," urainya.

"Banyak sekali lini yang harus dibenahi, akan tetapi sangat vital untuk melindungi warga dan anak-anak kita dari penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti ispa dan lainnya," tutup Justin. (Asp).

Baca Juga

Heru Budi Diminta Tuntaskan Masalah Banjir hingga Polusi Tinggi di Jakarta

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Gibran Sebut Tak Ada Perayaan dari Keluarga di Hari Ulang Tahun Jokowi
Indonesia
Gibran Sebut Tak Ada Perayaan dari Keluarga di Hari Ulang Tahun Jokowi

Presiden Jokowi merayakan ultah ke-62 pada Rabu (21/6). Momen bahagia tersebut tidak dirayakan secara meriah oleh keluarga besar mantan Gubernur DKI Jakarta. Demikian diungkapkan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabiming Raka.

Ganjar Pastikan Cawapres Dibahas Bersama Partai Pendukung
Indonesia
Ganjar Pastikan Cawapres Dibahas Bersama Partai Pendukung

Gubernur Jawa Tengah ini pun berharap nama-nama lain yang masuk bursa bakal cawapres juga dimunculkan oleh partai politik.

Alasan Jokowi Ajak Menhan Prabowo Panen Raya di Kebumen
Indonesia
Alasan Jokowi Ajak Menhan Prabowo Panen Raya di Kebumen

Jokowi mengajak serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke lokasi panen raya padi di Kebumen.

Usai Jabat Presiden, Negara Siapkan Rumah untuk Jokowi di Colomadu Karanganyar
Indonesia
Usai Jabat Presiden, Negara Siapkan Rumah untuk Jokowi di Colomadu Karanganyar

Bupati Karanganyar Juliyatmono membenarkan jika Presiden RI ke-7 itu telah menentukan lokasi rumah pemberian dari negara saat jabatannya habis 2024. Lokasinya ada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah Terkait Kasus di Kementan
Indonesia
KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah Terkait Kasus di Kementan

"Hari ini bertempat di gedung Merah Putih KPK, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan Febri Diansyah, Rasalama Aritonang, dan Donal Fariz," kata Ali dalam keterangannya, Senin (2/10).

Kasus COVID-19 Bertambah 519 Hari Ini
Indonesia
Kasus COVID-19 Bertambah 519 Hari Ini

Sehingga akumulasi positif saat ini sebanyak 6.722.746 kasus.

Zulhas dan Prabowo Bertemu Bahas Koalisi Besar
Indonesia
Zulhas dan Prabowo Bertemu Bahas Koalisi Besar

Dua koalisi bertemu saat silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta, Minggu (2/4).

Ketua MPR Minta Pemerintah Kasih Penghargaan kepada Timnas Indonesia U-22
Indonesia
Ketua MPR Minta Pemerintah Kasih Penghargaan kepada Timnas Indonesia U-22

MPR meminta Pemerintah memberikan penghargaan terbaik kepada Timnas Indonesia U-22 atas kemenangan tersebut.

LPSK Turun ke Sulteng Selidiki Perkosaan Anak oleh 11 Orang
Indonesia
LPSK Turun ke Sulteng Selidiki Perkosaan Anak oleh 11 Orang

Saat ini LPSK masih melakukan pendataan dan investigasi awal terkait kasus yang menimpa korban.

[HOAKS atau FAKTA]: Rizal Ramli Dipenjara 10 Tahun Gegara Hina Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Rizal Ramli Dipenjara 10 Tahun Gegara Hina Jokowi

Beredar unggahan video di media sosial Facebook yang mengeklaim mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dijerat hukuman 10 tahun penjara karena mencaci maki Presiden Joko Widodo (Jokowi).