Butuh Kebijakan Strategis dan Langkah Konkret untuk Mengungkap Pelanggar HAM Anggota Komisi III DPR RI Rudy Mas'ud. (Foto: DPR RI)

MerahPutih.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo terhadap 12 kasus Pelanggaran HAM Berat di masa lalu membuka Komitmen Pemerintah untuk menyelesaikan persoalan penyelesaian terhadap Pelanggaran HAM Berat di masa lalu.

Anggota Komisi III DPR RI Rudy Mas'ud berharap, agar pernyataan Presiden tersebut dapat diikuti dengan proses hukum dan sebuah kebijakan strategis.

Baca Juga:

Pemerintah Bakal Temui Para Korban Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu

Menurutnya dengan langkah konkret tersebut akan bisa mengungkap para pelaku kejahatan, dan pemenuhan hak-hak para korban melalui proses hukum yang transparan profesional, dan akuntabel.

"Oleh sebab itu, saya mendukung adanya respon Pemerintah dan lembaga terkait, Jaksa Agung, Komnas HAM, LPSK, dan Kementerian atau Lembaga terkait lainnya," papar Rudy di Jakarta, Senin (16/1).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyarankan dan mendorong Pemerintah agar memberikan penjelasan obyektif terhadap analisas berbagai kasus HAM berat lainnya, selain 12 kasus tersebut kepada masyarakat.

Demikian pula, terdapat sebuah kebijakan strategis agar penegakan HAM dapat terus dilakukan.

Sehingga pelanggaran HAM atau tragedi serupa tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.

"Serta pengaturan mekanisme hukumnya yang komprehensif, transparan, dan akuntabel," ungkap Rudy.

Baca Juga:

SETARA Sesalkan Tidak Ada Pengungkapan Kebenaran saat Pemerintah Akui Pelanggaran HAM

Menurutnya ini merupakan salah satu implementasi konkrit dari Presiden untuk mengakui dan menyelesaikan pelanggaran HAM Berat di masa lalu yang selalu menjadi perhatian masyarakat.

Sekedar informasi, berbagai opini masyarakat atau elemen masyarakat terhadap Pernyataan Presiden tersebut. Masyarakat menilainya secara beragam dari apresiasi hingga kritikan.

Beberapa dari opini tersebut bahkan menilai bahwa pernyataan tersebut hanya bersifat politis karena belum jelas langkah hukum atau yudisial.

Kritik ini dinilai juga lahir dari ketidakpuasan para pihak dalam dari penyelesaian terhadap Kasus HAM Berat yang sebelumnya telah diselesaikan seperti, Timor-Timur 1999, Tanjung Priok 1984, Abepura 2000 dan Panitia Papua 2014. (Knu)

Baca Juga:

Personel TNI-Polri Bakal Diberikan Pelatihan Cegah Pelanggaran HAM

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
KPK Kembali Sita Kendaraan Mewah hingga Rumah Mewah Rafael Alun
Indonesia
KPK Kembali Sita Kendaraan Mewah hingga Rumah Mewah Rafael Alun

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan penelusuran aset terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.

Status Pandemi COVID-19 Belum Dicabut
Indonesia
Status Pandemi COVID-19 Belum Dicabut

Angka kematian, rata-rata mencapai dua jiwa atau menurun dibanding sepekan terakhir sebesar 31,2 persen.

Prabowo Jenguk Try Sutrisno di RSPAD Gatot Subroto
Indonesia
Prabowo Jenguk Try Sutrisno di RSPAD Gatot Subroto

"Menjenguk Wakil Presiden RI ke 6 Jend. TNI. (Purn.) Try Sutrisno di RSPAD," tulis Prabowo

Yudo Margono di Atas Kertas Menjadi Panglima TNI
Indonesia
Yudo Margono di Atas Kertas Menjadi Panglima TNI

Yudo Margono diindikasikan akan menjadi calon Panglima TNI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Polda Metro Sebut Konser Dewa 19 di JIS Belum Kantongi Izin Kepolisian
Indonesia
Polda Metro Sebut Konser Dewa 19 di JIS Belum Kantongi Izin Kepolisian

Konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS) resmi ditunda, dari 12 November 2022 menjadi 4 Februari 2023.

Bareskrim Tangkap Puluhan Bandar Narkoba, Aset Disita Tembus Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
Bareskrim Tangkap Puluhan Bandar Narkoba, Aset Disita Tembus Ratusan Miliar Rupiah

Pengungkapan kasus ini merupakan hasil operasi bersama Polri dengan Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, hingga US-DEA.

Guntur Romli: Ada Skenario Keroyok Ganjar di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Indonesia
Guntur Romli: Ada Skenario Keroyok Ganjar di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Guntur Romli menyebut sikap politik Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo merupakan skenario mengeroyok capres dari PDIP Ganjar Pranowo.

KPU Anggap Ada Kekeliruan Soal Putusan Pengulangan Tahapan Pemilu
Indonesia
KPU Anggap Ada Kekeliruan Soal Putusan Pengulangan Tahapan Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengajukan banding terhadap putusan PN Jakarta Pusat.

Seorang Polisi Ditemukan Bunuh Diri di Jakarta Pusat
Indonesia
Seorang Polisi Ditemukan Bunuh Diri di Jakarta Pusat

Kabar kurang mengenakkan datang dari Korps Bhayangkara. Anggota polisi berinisial PS (40) tewas bunuh diri di rumah kosong Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

Dampak Perusahaan Tambang Jika Digugat Pailit
Indonesia
Dampak Perusahaan Tambang Jika Digugat Pailit

Rencana perdamaian dalam kasus kepailitan dapat diajukan kapan saja