MerahPutih.com - Massa buruh yang tetap bertahan di depan gedung Negara Grahadi, Surabaya, akhirnya ditemui oleh Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Cahyono.
Korlap aksi buruh, Jazuli mengatakan, dari pertemuan itu ada beberapa kesepakatan dari pimpinan-pimpinan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Jawa Timur di antaranya, Gubernur Jatim mengakomodir kenaikan UMK 2022 seluruh Kab/Kota.
Baca Juga
Gubernur Khofifah Tidak Aspiratif, Ribuan Buruh Ancam Nginap di Gedung Grahadi
"Perusahaan yang tidak mampu membayar UMK dapat mengajukan penangguhan pembayaran UMK tahun 2022," kata Jazuli.
Kenaikan upah tahun 2022, lanjut Jazuli, juga akan diputus Gubernur Jatim, Khofifah pada malam ini.
"Tapi, jika Gubernur Jawa Timur kembali mengkhianati buruh, maka buruh akan melakukan mogok kerja masal pada tanggal 6, 7, 8 Desember 2021," tutup Jazuli.
Usai melakukan pertemuan tersebut, ribuan buruh yang semula bertahan di depan Grahadi, jalan Gubernur Suryo, justru bergeser dan memblokade jalan Basuki Rahmat Surabaya. Alhasil, kemacetan berdampak pada jalan jalan protokol di Surabaya.

Namun, pada pukul 19.30, setelah dilakukan tindakan secara persuasif oleh pihak kepolisian, akhirnya massa membubarkan diri, namun sebag6ain ada yang kembali di Grahadi untuk menunggu hasil keputusan Khofifah.
Sementara itu. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Akmad Yusep Gunawan menyampaikan, jika aksi buruh hari ini berjalan kondusif.
"Untuk aksi hari ini yang dilakukan oleh serikat buruh dan para pekerja. Sejak pukul 08.00 hingga malam ini secara umum berjalan kondusif, dan semua bisa dikendalikan. Hanya terjadi kemacetan saja," kata Yusep Gunawan.
Yusep menambahkan massa buruh yang datang hari ini, berasal dari Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Tuban, Lamongan dan Gresik.
"Dan alhamdulillah tadi berkomitmen untuk membubarkan secara baik. Dan saat ini kepolisian mengantar buruh ke Sidoarjo, Gresik, maupun Pasuruan, Mojokerto. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Surabaya yang terganggu aktivitasnya atas kegiatan aksi buruh. Namun tetap kita jaga gotong royong dan kebersamaan untuk menjaga Kamtibmas," tutup Yusep. (Budi Lentera/ Surabaya)
Baca Juga
UMK Solo Cuma Naik 1 Persen, Gibran: Cukup Oke Dibandingkan Kota Lain