Burj Khalifa: Beda Lantai, Beda Waktu Sahur dan Iftar

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 14 Juni 2017
Burj Khalifa: Beda Lantai, Beda Waktu Sahur dan Iftar
Karena begitu tinggi, pencahayaan matahari pada gedung Burj Khalifa menjadi berbeda. Hal ini membuat gedung ini memiliki 3 waktu berbuka puasa. (Foto: protenders)

Ibadah puasa dilakukan umat muslim di seluruh penjuru dunia. Namun, waktu salat, mulai puasa, dan berbuka puasa berbeda-beda di setiap negara. Jangankan antarnegara, antarkota dalam satu negara saja berselisih waktu.

Fenomena alam berdasarkan gerak matahari menjadi acuan waktunya. Karena itulah, lama puasa serta jadwal salat bervariasi di setiap daerah dan berubah sepanjang tahun.

Selain antardaerah, ternyata perbedaan waktu juga terjadi dalam konteks gedung. Di kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), gedung Burj Khalifa memiliki waktu berbuka puasa sendiri. Hal ini terjadi karena gedung pencakar langit yang dibangun tahun 2010 itu menjulang begitu tinggi.

Sebagai gedung tertinggi di dunia, yaitu sekitar 828 meter dengan 160 lantai, posisi melihat ufuk pun berbeda-beda di beberapa zona lantai. Para ulama di Dubai pun sepakat bahwa waktu berbuka puasa dalam satu gedung ini tidak sama. Mereka bahkan memutuskan untuk membagi gedung menjadi tiga zona lantai dalam tiga waktu berbuka puasa yang berbeda.

Lantai dasar hingga 79 menjadi patokan waktu iftar, yaitu sesuai waktu umum yang berlaku di daerah tersebut. Waktu berbuka puasa di lantai 80 hingga 150 dua menit lebih lama, sedangkan lantai 151 hingga 160 tiga menit lebih lama dari patokan waktu. Setiap ketinggian 100 meter, waktu magrib akan mundur satu menit.

Hal sebaliknya terjadi untuk waktu sahur. Di zona teratas, waktu imsak lebih cepat tiga menit karena mentari dapat terlihat pertama kali oleh penghuni di lantai tersebut.

#Dubai #Uni Emirat Arab #Ibadah Puasa #Gedung Pencakar Langit
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan