Bupati Luwu Percaya Lokasi Jatuh Pesawat Aviastar Dihuni Makhluk Halus

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 06 Oktober 2015
Bupati Luwu Percaya Lokasi Jatuh Pesawat Aviastar Dihuni Makhluk Halus
Tim SAR mempersiapkan peti jenazah untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/10). ANTARA FOTO/Yusran Uccang.

MerahPutih Peristiwa - Pesawat Aviastar ditemukan dengan kondisi nahas. Badan pesawat hancur berkeping-keping dan para penumpang serta kru pesawat hangus terbakar. Penduduk dan kepala daerah setempat percaya, lokasi tempat Aviastar jatuh merupakan hutan larangan yang dihuni banyak makhluk halus.

Pesawat Twin Otter milik maskapai penerbangan Aviastar tipe DHC-6/PKBRM ditemukan warga pada Senin (5/10) sore. Pesawat Aviastar ditemukan hancur di hutan Gunung Bajaja, Dusun Gamaru, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Bupati Kabupaten Luwu Andi Mudzakkar meminta tim evakuasi yang berangkat ke lokasi pesawat Aviastar jatuh di Gunung Bajaja, agar menjaga segala pantangan. Lokasi pesawat Aviastar yang akan didatangi kerap disebut warga lokal sebagai "hutan bertuan" atau dihuni oleh makhluk dunia lain.

"Seluruh tim yang akan ikut mengevakuasi, mohon jangan bertindak sembarangan, sopan dan tidak membawa telur dan daging. Hutan yang akan dilalui adalah hutan bertuan," kata Bupati Andi Mudzakkar.

Karena keangkeran hutan Gunung Bajaja, Bupati Andi Mudzakkar meminta tim evakuasi selalu dipandu oleh warga lokal. Tim evakuasi yang terdiri dari  TNI, Polri dan Basarnas sebaiknya dibagi menjadi lima kelompok, dan setiap kelompok dipandu oleh satu orang warga lokal. Hal tersebut dilakukan demi meminimalisir persoalan yang timbul akibat kemurkaan alam.

Selain itu, Andi Mudzakkar juga meminta tim evakuasi untuk berhati-hati serta fokus pada proses evakuasi para korban. Dalam proses evakuasi itu, seluruh tim dilarang sembarangan menegur dan merusak hutan baik satwa maupun pohon dan tumbuhan.

Sementara itu, tim evakuasi terdiri dari TNI, Polri, dan Basarnas akan dipandu oleh masyarakat setempat. Evakuasi dilakukan dari posko DVI di Desa Ulusalu ke lokasi pesawat jatuh di Gunung Bajaja, ditempuh dengan berjalan kaki kira-kira selama enam jam. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulawesi Barat-Sulawesi Selatan (Sulselbar) Kombes (Pol) F Barung Mangera, di kantornya kepada wartawan, Selasa (6/10).

"Saat ditemukan di Gunung Bajaja, Dusun Gamaru, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sebagian badan pesawat Aviastar dalam kondisi hancur, dan banyak juga jenazah yang hangus terbakar," kata F Barung Mangera.

Agar dapat mengidentifikasi identitas jenazah, data ante mortem (data sebelum meninggal) dan post mortem (data setelah meninggal) akan dicocokkan, dan akan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara sebagai Posko Ante Mortem. Ketika data korban telah sesuai, maka pihak DVI Biddokkes Polda Sulselbar akan mengumumkan hasilnya kepada pihak keluarga korban.

"Kemungkinan akan dilakukan tes DNA untuk jenazah yang sudah keadaan hangus terbakar," lanjut F Barung Mangera. (aka)

 

Baca Juga:

  1. Hanya Tiga Jenazah Penumpang Pesawat Aviastar yang Masih Utuh
  2. Tempat Angker Jatuhnya Pesawat Aviastar
  3. Sebagian Penumpang Aviastar Sudah Dikeluarkan
  4. Pesawat Aviastar, Dari Pencarian Hingga Penemuan
  5. Pesawat Aviastar Ditemukan
#Andi Mudzakkar #Kombes (Pol) F Barung Mangera #Pesawat #Kecelakaan Pesawat #Insiden Pesawat #Aviastar
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan