Buntut Larangan Mudik, Jumlah Penumpang Kereta Api Turun 91 Persen

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 07 Mei 2021
Buntut Larangan Mudik, Jumlah Penumpang Kereta Api Turun 91 Persen
Situasi posko tes GeNose dan Antigen di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Hari Pertama Pelarangan Mudik, Kamis (6/5/2021). (Antara/Ricky Prayoga)

MerahPutih.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI telah melayani 2.852 pelaku perjalanan mendesak untuk kepentingan non-mudik pada hari pertama pemberlakuan masa larangan mudik, Kamis (6/5).

Jumlah tersebut turun 91,6 persen dari rata-rata volume pelanggan kereta api (KA) jarak jauh di bulan April 2021 sebesar 33.882 pelanggan per hari.

Rute yang paling banyak digunakan oleh orang-orang yang dikecualikan untuk naik KA jarak jauh tersebut adalah Jakarta – Yogyakarta, Jakarta – Semarang, dan Jakarta – Surabaya.

Baca Juga:

Belasan Ribu Warga Jakarta Curi Start Mudik Gunakan Kereta Api

“Secara umum pelayanan kereta api di hari pertama masa peniadaan mudik berlangsung lancar dan tertib. KAI siap melayani masyarakat yang dikecualikan di masa peniadaan mudik dengan baik,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi kepada wartawan, Jumat (7/5).

Joni menambahkan, KAI menemukan 403 calon penumpang yang tidak melengkapi berkas-berkas persyaratan naik KA jarak jauh.

Rinciannya, 329 orang tidak membawa surat izin perjalanan dan 74 orang tidak membawa surat bebas COVID-19 yang masih berlaku.

Petugas di stasiun akan melakukan verifikasi berkas-berkas calon penumpang secara cermat dan teliti.

Jika ditemukan yang tidak sesuai berkasnya, maka tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan dan tiket akan dibatalkan.

Situasi Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, menjelang larangan mudik, Rabu (5/5/2021). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Situasi Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, menjelang larangan mudik, Rabu (5/5/2021). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Verifikasi tersebut KAI lakukan guna memastikan bahwa hanya orang-orang yang dikecualikan saja yang dapat menggunakan KA Jarak Jauh dan bukan untuk kepentingan mudik Lebaran.

Agar perjalanan aman dan nyaman, kami mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk melengkapi berkas sebelum tiba di stasiun.

"Pastikan berkas yang disiapkan sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Joni.

Pada masa peniadaan mudik Lebaran yaitu 6-17 Mei 2021, KAI mengoperasikan 19 KA jarak jauh untuk melayani orang-orang yang dikecualikan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, bukan untuk kepentingan mudik.

Tiket dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web KAI, aplikasi mitra resmi KAI, dan loket stasiun.

Baca Juga:

Naik Kereta dari Surabaya ke Malang dan Banyuwangi Bawa Surat Negatif COVID-19

Orang-orang yang dikecualikan tersebut adalah orang yang memiliki kepentingan untuk bekerja, perjalanan dinas, mengunjungi keluarga sakit, kunjungan duka dikarenakan anggota keluarga meninggal, perjalanan ibu hamil, dan kepentingan non-mudik lainnya.

Syarat untuk naik KA jarak jauh yaitu menyertakan surat izin perjalanan dari atasan bagi pegawai atau kepala desa/lurah bagi masyarakat umum serta surat bebas COVID-19 yang masih berlaku. Untuk syarat dan ketentuan selengkapnya dapat dilihat pada web kai.id dan aplikasi KAI Access.

“Harapannya masyarakat dengan kepentingan mendesak tersebut tetap dapat melakukan aktivitasnya dengan aman dan nyaman,” tutup Joni. (Knu)

Baca Juga:

Sebelas Ribu Warga Jakarta 'Curi Start' Mudik Naik Kereta Api

#PT KAI #Mudik Lebaran
Bagikan
Bagikan