JADI seorang ibu sangat menyenangkan, menantang, indah dan ada getir di dalamnya. Semua menjadi satu dan yang pasti tidaklah mudah untuk menjadi seorang ibu.
Mengemban tugas mulia walaupun imbalannya memang sepadan. Namun kelelahan fisik dan emosional selalu saja memakan korban. Jadi wajar jika setiap suami di luar sana selalu bertanya-tanya, “Mengapa istri saya sangat lelah, padahal yang ia lakukan hanyalah tinggal di rumah bersama anak-anak?”.
Melansir Psychologyjunkie inilah beberapa alasan dan penjelasannya.
Baca Juga:

Selusin pekerjaan
Wajar jika rasanya seorang ibu ingin memiliki enam pasang tangan untuk melakukan semua pekerjaannya. Sementara di sisi lain menjadi ibu harus penuh dengan kegembiraan, tawa, dan keindahan. Sungguh tidak mudah!
Seorang ibu lebih dari pekerjaan penuh waktu. Ibu harus menjadi juru masak, pembantu rumah tangga, perawat, terapis, pengemudi, manajer, dan banyak lagi. Mengatakan bahwa itu banyak pekerjaan adalah pernyataan yang meremehkan. Tidak ada clocking out pada jam 5 sore. Pekerjaan ini tidak ada habisnya!
Bahkan ketika para ibu mencoba untuk tidur di malam hari, mereka harus dibangunkan untuk menyusui pada jam 2 pagi. Sehingga beberapa orang Ibu berpikir tahap tersulit menjadi adalah awal memiliki bayi.
Sedangkan pada tahun-tahun anak sudah usia remaja, ini memiliki perjuangan unik mereka sendiri. Dibutuhkan banyak ketahanan dan stamina untuk seorang Ibu melakukan pekerjaan yang indah ini dengan baik.
Baca Juga:

Support system
Banyak tekanan yang diberikan kepada para ibu untuk tidak hanya bekerja dan melakukan semua hal yang biasanya dilakukan laki-laki. Tetapi juga ada tekanan untuk tetap melakukan semua hal yang secara khusus dilakukan perempuan.
Akibatnya, banyak ibu bekerja penuh atau paruh waktu sambil memasak, membersihkan, mengantar anak ke sekolah, mengatur ini itu dan banyak lagi. Banyak ibu tidak memiliki persahabatan dan kelompok pendukung yang berarti.
Luangkan waktu untuk mempertimbangkan teman-temanmu. Memiliki teman dan sesama ibu untuk diajak bicara membantu kamu mengetahui bahwa kamu tidak sendirian dalam berjuang sebagai Ibu. Bahkan ketika kamu membuat kesalahan akan ada orang yang mengerti dan berempati denganmu.
Bantuan
Jika kelompok pendukungmu tidak ada, lakukan brainstorming beberapa cara bisa bertemu orang baru sehingga kamu tidak merasa sendirian. Bergabung dengan kelompok ibu-ibu setempat, berbicara dengan konselor, atau bahkan hanya menjadwalkan waktu untuk berbicara dengan pasangan tentang hal-hal yang membuatmu stres.
Sama seperti saat-saat melelahkan dalam menjadi orang tua, ada juga saat-saat indah dan tak lekang oleh waktu. Tetapi pada akhirnya, setiap ibu lelah harus beristirahat, karena menjadi ibu adalah pekerjaan yang menuntut dan konstan.
Sesekali, mintalah bantuan suami dan diskusikan dengan suamimu agar bisa cari cara efektif menjaga anak atau mencari tenaga bantuan untuk menghandle beberapa pekerjaan. Diskusikan juga bahwa kamu perlu beberapa saat untuk istirahat.
Jadi, untuk semua ibu yang kelelahan, kamu tidaklah sendiri. Teruskanlah dan jangan menyerah. Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa! (DGS)
Baca Juga: