MerahPutih.com - Menteri BUMN Erick Thohir memasang target BUMN harus dapat memproduksi enam juta masker pada bulan April dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus Corona.
"Yang pasti pada Bulan April, itu bisa produksi enam juta masker hanya dari BUMN. Di Maret ini kita harus berusaha," kata Erick, di sela-sela peninjauan ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (11/3).
Baca Juga:
Masker N95 vs Surgical Mask, Mana Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona?
Erick memastikan bahan baku untuk pembuatan enam juta masker itu saat ini masih ada. Namun, lanjut dia, kalau stok bahan baku habis di Tiongkok maka harus mencari ke Eropa.
"Sekarang Eropa juga kena wabah Corona, kita mesti cari dari India atau dari negara lainnya. Makanya ke depan, masalah bahan baku masker ini yakni bagian lapisan dalam yang kecil tersebut kita harus bisa membuatnya sendiri. Kenapa harus bergantung pada negara lain lagi," kata Erick.
Bac Juga:

Sebelumnya dilansir Antara, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengemukakan persediaan stok masker, hand sanitizer dan perlengkapan kesehatan lainnya aman serta tersedia untuk kebutuhan darurat atau emergensi.
Baca Juga:
Penimbunan Masker Ilegal Selain Tabrak Hukum Juga Berbahaya Bagi Kesehatan
Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan hasil produksi memang tidak melempar ke pasar, karena RNI bekerjasama dengan Kimia Farma sebagai BUMN pemerintah yang resmi. Terkait hand sanitizer dan peralatan-peralatan kesehatan lainnya, Dirut RNI tersebut memastikan stoknya aman serta tersedia.
RNI sendiri menyebut bahan baku lapisan dalam masker yang diimpor dari luar negeri merupakan komponen krusial dalam produksi masker. Pihaknya saat ini mendeteksi bahan baku lapisan dalam masker itu terdapat di Prancis.
Saat ini RNI sedang terus mengejar dan mengupayakan bahan baku tersebut, mengingat jika bahan baku sudah tersedia pihaknya bisa memproduksi ribuan masker dalam waktu satu jam. (*)
Baca Juga: