MICROSOFT akan melewatkan penaikan gaji untuk karyawan tahun ini. Dalam memo internal yang diperoleh The Verge, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan kepada karyawan bahwa hanya pekerja per jam yang akan menerima penaikan gaji.
Ia kemudian mengatakan penyebab keputusan tersebut ialah keadaan ekonomi yang tidak menentu. Langkah itu diambil setelah keputusan perusahaan merumahkan sekira 10 ribu karyawan.
"Jelas bahwa kami membantu mendorong perubahan platform besar di era baru AI ini, dan melakukannya dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif sambil juga menghadapi ketidakpastian ekonomi makro global,” ujar Nadella, dikutip The Verge, Kamis (11/5).
Baca juga:
Microsoft Luncurkan Teams Premium dengan Fitur dari OpenAI

“Kami harus mempertahankan posisi kepemimpinan dalam bisnis skala besar kita saat ini, menghasilkan pendapatan yang cukup untuk berinvestasi dan memimpin di gelombang berikutnya, sambil tetap berada di garis depan kinerja dan efisiensi,” tambahnya.
Microsoft masih akan menawarkan bonus gaji karyawan dan penghargaan saham. Nadella juga menjelaskan bahwa perusahaan tidak akan melebihi anggaran yang ditetapkan tahun lalu dan sebaliknya akan membuat pengeluarannya lebih sejalan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Nadella mengimbuhkan tim kepemimpinan senior, termasuk dirinya sendiri, juga tidak akan mendapatkan penaikan gaji. Mereka juga akan menerima bonus berbasis kinerja tahunan yang lebih rendah.
Baca juga:
Nyeleneh, Microsoft Excel Jadi Turnamen Esports

Awal tahun ini, Microsoft mengumumkan PHK yang memengaruhi 10 ribu pekerja di seluruh perusahaan dan memberhentikan seluruh tim AI mereka. Perekonomian yang sulit belum menghentikan Microsoft untuk meningkatkan upaya mereka terhadap AI.
Itulah mengapa ketimbang mengembangkannya sendiri, Microsoft memilih berinvestasi pada perusahaan AI yang sudah menunjukkan potensi, yakni OpenAI. Microsoft berinvestasi senilai miliaran dolar ke OpenAI pada Januari lalu dan kini telah membangun Bing Chatbot hingga AI Copilot untuk Microsoft Office.
Strategi investasi besar-besaran itu juga dilakukan untuk meningkatkan penjualan layanan cloud Azure, iklan pencarian, dan program produktivitas kantor di masa depan. Nadella mengakui tidak mudah mengambil keputusan ini, dan ia telah mempertimbangkannya selama berbulan-bulan. (waf)
Baca juga:
Microsoft Berpijar Siap Dorong Mahasiswa Berdayakan UMKM dan e-Governance